ADVERTORIAL – Cadangan gas terbesar di dunia ditemukan berada di perairan laut lepas wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Temuan itu berdasarkan hasil eksplorasi di wilayah North Ganal Kaltim oleh Eni, perusahaan minyak dan gas (migas) yang berkantor pusat di Roma, Italia. Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik berharap, temuan tersebut dapat menjadi berkah bagi Kaltim.
Tanggapan Pj Gubernur Akmal Malik itu menjawab pertanyaan wartawan soal salah satu temuan cadangan migas terbesar di dunia yang berada di Kaltim, usai memimpin upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 di di halaman Gelanggang Olahraga (GOR) 27 September Universitas Mulawarman, Jalan Tanjung Palas, Gunung Kelua, Samarinda, Senin (13/11/2023).
“Potensinya ada, kita berharap segera Eni menuntaskan hasil penelitiannya dan kita berharap ini akan menjadi sebuah berkah bagi Kaltim,” ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yang juga pernah menjabat selaku Pj Gubernur Provinsi Sulawesi Barat ini.
Menurut Pj Gubernur Akmal Malik, cadangan migas di North Ganal sebenarnya masih dalam proses eksplorasi, masih dalam proses penelitian lebih lanjut, dan ia yakin bahwa SKK Migas akan mampu mengawal temuan itu sehingga nantinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara. “Di North Ganal itu kan masih proses eksplorasi ya, biarlah nanti SKK Migas yang melakukan itu,” katanya.
Dikutip dari Eni.com sumur Geng Nort-1 di laut lepas Kaltim dibor dengan kedalaman 5.025 meter dengan kedalaman air 1.947 meter. Uji produksi sumur yang terletak di Cekungan Kutai ini telah dilakukan untuk memberi penilaian secara penuh akan penemuan tersebut.
Penemuan tersebut mempunyai potensi kontribusi pada penciptaan hubungan produksi yang baru di bagian utara Cekungan Kutai untuk dikoneksikan dengan fasilitas yang telah ada di Bontang LNG (gas alam cair). Dengan perkiraan awal sumber daya yang telah ditemukan sekitar 609 juta barel setara minyak, temuan di Cekungan Kutai ini merupakan yang terbesar pada tahun 2023 ini.
“Memang informasinya dari Eni, itu masih proses penelitian tapi nanti Eni akan melakukan kajian lebih lanjut,” ujar Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik. (ADV/HIM/DISKOMINFO.KALTIM)