KUTAI KARTANEGARA – PENUTUPAN Event Pesvapora 2023 berlangsung meriah. Malam yang hangat di Aphitheater, di bawah Jembatan Kutai Kartanegara, Tenggarong, Minggu (19/11/2023) malam kian semarak dengan hadirnya beberapa kalangan musisi yang cukup akrab di telinga muda-mudi Tenggarong. Diantaranya Feel Koplo, Kiki BP4 x Oritama Rockdut, Not Kacang, Gya, KPJ dan Voice.
Event Pesvapora 2023 merupakan kegiatan Gethering Komunitas Skuter di Kabupaten Kutai Kartenegara (Kukar) yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Dinas Pariwisata. Acara tersebut juga menjadi salah satu event besar Pemkab Kukar yang diselenggarakan sepanjang bulan November hingga Desember 2023 dalam rangkaian kegiatan Kukar Full Senyum.
Wakil Bupati (Wabup) Kukar Rendi Solihin mengucapkan rasa syukur dan memberikan apresiasi kepada Komunitas Skuter melihat banyaknya atusias masyarakat yang memenuhi Aphitheater Bawah Jembatan Kutai Kartanegara.
“Seperti yang dilaporkan oleh panitia, ada sekitar 2000 lebih pengunjung pada malam ini, dan saya sangat mengapresiasi partisipasi dari komunitas skuter,” ucap Rendi.
Rendi menjelaskan, untuk mendorong berbagai aspek dari teknologi hingga seni budaya, kegiatan ini akan menjadi momentum agenda event pariwisata tahunan, “Kukar Kaya Festival” menjelang akhir tahun 2023.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat dirancang dengan cara yang kreatif, menarik, dan kolaboratif untuk menghasilkan transformasi tindakan dan kualitas hiburan yang menarik, unik, dinamis, dan bernilai tinggi untuk masyarakat Kukar.
Rendi juga mengatakan, bahwa panitia tidak menyediakan tempat UMKM khusus. Sebaliknya, mereka melakukannya untuk membantu bisnis yang ada di Taman Kota Raja tumbuh.
“Kami sengaja tidak buka tenan UMKM khusus, agar pedagang di Taman Kota Raja itu laku keras,” papar Wabup.
Ia juga mengatakan, “Kukar Full Senyum” akan diadakan pula di tingkat kecamatan untuk pemerataan event Kukar Kaya festival. Dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pemuda kreatif serta mengembangkan event skala besar yang melibatkan seni budaya lokal.
“Harus 70 persen acaranya diisi seni budaya lokal. Sehingga kita punya wadah untuk menampilkan seni budaya lokal di setiap kecamatan,” tutup Rendi. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Agus P Sarjono