PARLEMENTARIA KALTIM – Ketergantungan pasar Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap daging sapi dari luar daerah masih sangat tinggi, karena hingga saat ini, produksi daging sapi lokal maksimal hanya mampu memenuhi 60 persen dari kebutuhan. Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Encik Wardani pun berjanji bakal mengawal perkembangan peningkatan produksi daging sapi lokal.
Hal itu disampaikan Encik Wardani, anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang baru dilantik sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) Anggota DPRD Kaltim, Rabu (01/11/2023) kemarin. Encik Wardani menyatakan akan terus berkomunikasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim untuk mendapatkan informasi dan bantuan terkait isu-isu berkaitan dengan produksi daging sapi daerah.
“Saya akan terus berkomunikasi dengan dinas peternakan dan kesehatan hewan Kaltim untuk mendapatkan informasi dan bantuan terkait isu-isu berkaitan dengan produksi daging sapi di provinsi tersebut. Saya juga akan membantu mereka dalam hal-hal yang bisa saya lakukan sebagai anggota DPRD,” kata Encik Wardani menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Kerja bersama pejabat DPKH di Ruang Rapat Gedung E Lantai 1 Kompleks DPRD Provinsi Kaltim, Jalan Teuku Umar, Karang Paci, Samarinda, Jumat (03/11/2023).
Wakil rakyat kelahiran Samarinda, 20 Oktober 1983 ini mengajak masyarakat Kaltim untuk mendukung upaya swasembada pangan di provinsi tersebut. Ia mengatakan bahwa masyarakat harus lebih peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan hewan-hewan ternak yang menjadi sumber daging mereka.
“Masyarakat harus lebih peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan hewan-hewan ternak yang menjadi sumber daging mereka. Mereka harus memberikan perawatan yang baik kepada hewan-hewan ternak mereka agar mereka tetap sehat dan produktif. Mereka juga harus menjaga lingkungan agar tidak ada pencemaran atau kerusakan akibat aktivitas peternakan,” terang PAW Masykur Sarmian ini.
Encik Wardana menekankan urgensi Kaltim untuk mampu mandiri dalam produksi kebutuhan pangan, termasuk daging sapi. “Ke depannya Kalimantan Timur tidak ada lagi dagingnya berasal dari luar. Kan Kalimantan Timur kebanyakan mengambil sapi dari Bali, tadi ada upaya dari dinas peternakan bagaimana caranya sapi di Kalimantan Timur memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Visi misi nasional untuk mencapai swasembada pangan adalah salah satu aspek penting dalam meningkatkan kedaulatan pangan suatu negara. Dengan memproduksi sendiri kebutuhan pangan, negara dapat menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada impor pangan. Menurut Encik Wardani bahwa langkah ini harus diambil secara bertahap dan dengan perencanaan yang matang.
Ia juga mengakui bahwa langkah-langkah menuju swasembada pangan tidak selalu mudah dan memerlukan kerja keras serta kolaborasi dari berbagai pihak. “Tadi katanya bertahap, kita lihat saja ke depannya bagaimana jalannya. Intinya, kita akan mendukung bagaimana swasembada pangan benar-benar terbukti di Kalimantan Timur,” katanya.
Namun, ia meyakinkan bahwa ini adalah langkah yang penting untuk memastikan bahwa Kaltim dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya secara mandiri. Langkah-langkah untuk mencapai swasembada pangan termasuk dalam rencana pembangunan jangka panjang. Encik Wardani berharap, kolaborasi Pemerintah, peternak, dan stakeholders terkait dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan daging sapi dari luar dan mencapai swasembada pangan yang telah lama menjadi tujuan nasional. []
Penulis: Selamet | Penyunting: Hadi Purnomo