DISPORA KALTIM – PENGURUS Provinsi (Pengprov) Persatuan Boling Indonesia (PBI) Kalimantan Timur (Kaltim) didukung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kaltim serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) PBI Kaltim di Hotel Grand Verona, Samarinda, Sabtu (02/12/2023).
Musprov yang merujuk Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Pengprov PBI Kaltim ini dilaksanakan untuk menentukan Ketua Umum Pengprov PBI Kaltim yang baru sekaligus pembentukan kepengurusan untuk periode 2023-2027. Di mana masa tugas pengurus PBI Kaltim periode sebelumnya (2019-2023) akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Ketua Harian KONI Kaltim Husinsyah dalam sambutannya mengakui bahwa kondisi cabang olahraga boling di Provinsi Kaltim saat ini seakan jalan di tempat. Hal tersebut katanya, salah satunya karena minimnya fasilitas berupa arena bermain boling.
“Tentunya hal ini akan menjadi tugas penting bagi para pengurus PBI Kaltim yang baru nanti, mengingat kondisi cabang olahraga boling ini mengalami stagnan, dikarenakan arena bermain boling terbilang kurang,” katanya.
Meski demikian, Husinsyah mengaku bangga karena pada Babak Kualifikasi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON), sebanyak 13 atlet boling yang dikirim, delapan atlet diantaranya berhasil lolos ke PON ke-21 di Aceh dan Sumatera Utara, tahun 2024 mendatang. Kedelapan atlet tersebut juga berhasil meraih 4 medali perunggu.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyarankan agar para pengurus PBI Kaltim yang nanti terpilih dapat merekrut pelatih boling yang mempunyai standar lebih dibandingkan dengan pelatih lokal. Hal itu kata Husinsyah sangatlah penting, mengingat untuk meraih target yang diinginkan di PON ke-21 Aceh dan Sumatera Utara 2024 mendatang, PBI Kaltim harus mempersiapkan atlet-atletnya dengan maksimal.
Selain memilih pelatih yang berkualitas, peremajaan atlet boling juga menjadi bagian yang tak boleh dilupakan oleh pengurus PBI Kaltim periode 2023-2027 nanti. Dia mendorong agar PBI Kaltim sesegara mungkin menjaring atlet-atlet boling muda dan berbakat di Kaltim, khususnya atlet boling putri. Karena saat ini dirasakan atlet boling putri masing kurang sehingga perlu ditingkatkan lagi.
Apalagi jika melihat agenda persiapan menuju PON ke-21, di mana pada bulan Maret 2024 medatang akan digelar pemusatan pelatihan daerah (puslatda) selama enam bulan ke depan. “Pemusatan latihan daerah ini bertujuan untuk memantapkan persiapan atlet-atlet kita dalam menghadapi PON di Aceh dan Sumatera Utara tahun depan,” katanya.
Diakhir sambutannya, Husinsyah yang secara resmi membuka Musyawarah Provisi Persatuan Boling Indonesia (PBI) Provinsi Kaltim berharap, atlet-atlet boling Kaltim yang tadinya hanya mendapatkan empat medali perunggu, bisa mendapatkan minimal dua medali emas di ajang PON ke-21 tahun 2024.
Sementara di tempat yang sama, Ketua Pengprov PBI Kaltim Rusman Ya’qub berharap terjadi regenerasi di kepengurusan PBI Kaltim, mengingat dirinya telah memimpin PBI Kaltim selama empat periode.
Dia mengungkapkan, selama ini pihaknya telah berusaha memajukan dan memasyarakatkan olahraga boling di Kaltim. Termasuk salah satunya adalah mengupayakan pembangunan dua jalur boling baru di Kota Bontang dan Kota Samarinda.
Untuk merealisasikannya jelas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim ini, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan perusahaan di Kota Bontang yakni PT Badan LNG sebagai penyedia fasilitas.
“Sedangkan di Kota Samarinda, pembangunan venue boling akan dibangun di dekat kawasan eks Bandara Temindung,” kata Rusman Ya’qub.
Rencananya Rusman membangun 15 line pada lintasan yang ada di Samarinda sesuai dengan taraf nasional, namun hal tersebut tidak bisa dilakukan. Kendati demikian dengan terbangunnya lintasan-lintasan boling nanti, diharapkan pelatih bisa lebih termotivasi dan terinspirasi untuk menatap PON yang akan datang. []
Penulis: Rangga Satria | Penyunting : Agus P Sarjono