KUTAI KARTANEGARA – DAMPAK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bagi Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak melulu soal hilangnya sejumlah wilayah kecamatan dan potensi menurunnya pendapatan daerah.
Namun seperti diungkapkan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Kukar Maman Setiawan, ke depan Kukar juga akan mendapaatkan manfaat dari hadirnya IKN. Hal ini kata dia, bila mengacu pada UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN, Kukar yang menjadi daerah mitra yang sebagian wilayahnya masuk ke dalam wilayah IKN.
“Manfaat adanya IKN itu nantinya terasa dalam jangka panjang, Namun untuk persoalan hari ini pasca berpisahnya tiga kecamatan dan beberapa wilayah di tiga kecamatan lainnya, pemerintah perlu mempertimbangkan adanya opsi lain,” jelas Maman ditemui di ruang kerjanya di Tenggarong, Kamis (7/12/2023).
Salah satunya terang Maman, adalah bantuan anggaran yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan Pulau Kumala dan menjadikannya sebagai pusat penyangga pariwisata IKN. Dia mendorong, peningkatan Dana Alokasi Umum (DAU) dapat digunakan untuk melakukan renovasi besar-besaran Pulau Kumala. Terutama membenahi akses menuju pulau yang terletak di tengah Sungai Mahakam ini.
Dengan adanya ketersediaan akses, penghuni baru IKN bisa memilih menghabiskan liburan di Pulau Kumala di masa mendatang.
“Pulau Kumala ini bisa menjadi opsi kedepannya untuk menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita, apalagi kalau pemerintah pusat mendukung. Di sana kita bisa bangun hotel yang nyaman, wahana bermain keluarga dan rumah makan dan akses layanan lainnya,” ucap Maman.
“Tentu Hal tersebut perlu dipersiapkan dari sekarang, oleh sebab itu kami akan kembali mencoba untuk mengusulkan hal tersebut ke depannya,” tandasnya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting : Agus P Sarjono