JELANG pemungutan suara Pilpres 9 Juli mendatang, Polda Kaltim melansir Benua Etam masih terbebas dari ancaman teroris. Demikian ditegaskan Kapolda Kaltim Irjen Pol Dicky D Atotoy kepada wartawan, kemarin (1/7).
Ia menyebut, ancaman sabotase teroris ditengarai dari Malaysia dan Filipina masuk melalui jalur perbatasan wilayah utara Kaltim. Pihaknya sudah mengantisipasi itu. “Seluruh anggota sudah melakukan pengawasan, khususnya di wilayah perbatasan,” bebernya.
Selain pengawasan terbuka, ada pula pengawasan tertutup, yakni anggota tak berseragam. Mereka selain melakukan pengawasan, juga mengamankan peserta pilpres saat berkunjung ke Kaltim.
“Semua sudah berjalan. Pengawasan jalur perbatasan wilayah Kaltara, juga kami maksimalkan berkoordinasi dengan TNI,” tutur alumnus Akpol 1982 ini.
Tim khusus yang melakukan pengamanan secara tertutup itu, kata jendral bintang dua ini, telah menugaskan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kaltim, Kombes Pol Eka Yudha Satriawan.
“Meski masih aman dari gangguan teroris, kami tetap waspada dan tidak lengah. Peningkatan keamanan, dibantu stakeholder serta masyarakat,” imbuh Dicky.
Ia mengimbau, jika terjadi permasalahan pada pilpres tentu ada mekanisme hukum. Semua pihak diminta, jangan sampai ada masalah di pesta demokrasi itu kemudian menggerakkan massa hingga berpotensi bentrok.
“Jangan anarkis, jaga suasana kondusif, kalau ada hal yang tidak berkenan bicarakan bersama,” pintanya. [] RedFj/KP