KUTAI KARTANEGARA – Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin, menghadiri rembuk nelayan di Kecamatan Muara Badak, Kamis (07/12/2023).
Rembuk nelayan tersebut dirangkai dengan penyerahan bantuan perikanan kepada masyarakat setempat. Bantuan tersebut disambut antusias masyarakat yang memang menggantungkan hidup dari hasil perikanan. Ismail (53) misalnya, Ia mengaku baru pertama kalinya mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Ia pun mengaku bersyukur, akhirnya bisa mendapatkan bantuan bersama nelayan lainnya, dan akan digunakan sebaik mungkin untuk mencari nafkah, “Senang sekali, ini baru pertama kalinya saya dapat bantuan selama 30 tahun saya tinggal di sini,” ucapnya.
Ditanya terkait dengan proses bantuan bisa tersalurkan hingga ke masyarakat, Ia mengaku tak mengetahui secara detail. Namun, yang Ia ketahui, proses diawali dari Musrenbang desa.
Setelah didapati apa-apa saja yang dibutuhkan, lalu dibuatkan proposal, kemudian diajukan ke dinas terkait, “Kita juga dibantu Komunitas Anak Nelayan, ya kami juga berterima kasih kepada Pak Wakil Bupati, yang sudah bersedia mengantarkan langsung bantuan ini kepada kami,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menyambut baik rembuk nelayan yang dilakukan masyarakat perikanan di Kecamatan Muara Badak.
Menurutnya, rembuk nelayan sangat penting untuk membahas berbagai hal, mulai dari permasalahan, kebutuhan, hingga program aktivitas masyarakat.
“Bantuan-bantun yang kita salurkan ini juga nantinya dievaluasi. Dan, hasil rembuk nelayan ini akan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait,” tegasnya.
Rendi Solihin menjelaskan, potensi perikanan Kukar merupakan yang terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim), dan sudah sewajarnya pemerintah kabupaten memberikan perhatian lebih kepada nelayan, baik nelayan tangkap, pembudidaya, hingga pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) nya.
“Kukar memiliki garis pantai terpanjang, dengan jumlah nelayannya terbanyak di Kaltim. Kukar siap menjadi lumbung pangan dan perikanan bagi Kaltim,” ucap Rendi disambut tepuk tangan masyarakat.
“Untuk beras kita menyumbang 48-50 persen bagi Kaltim, sisanya dari Sulawesi dan Jawa, tapi kalau ikan, bisa dikatakan kita menyumbang 100 persen untuk Kaltim, bahkan kita juga mengirimkan ke Sulawesi dan Jawa,” pungkasnya. (ADV/TMI/KUTAIKARTANEGARA)