PARLEMENTARIA SAMARINDA – PENERAPAN E-Parking atau parkir elektronik di Kota Samarinda memang perlu proses. Program inovatif yang dirancang Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, hingga saat ini diakui Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Markaca belum berjalan dengan baik.
Karena itu menurutnya, harus terus ada upaya meningkatkan penerapan program e-parking tersebut agar dapat berjalan efektif dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. “Untuk penerapan E-parking kan prosesnya juga panjang, serta evaluasi di lapangan juga ada. Yang jelas sampai sekarang masih diproses supaya ketika nanti diterapkan di lapangan bisa berjalan dengan efektif,” ujar Markaca, kepada awak media di kantor DPRD Samarinda. beberapa waktu lalu, Selasa (02/04/2024).
Dia menyadari, penerapan E-parking juga tidak semudah yang di perkirakan. Tapi yang jelas, program tersebut akan menghasilkan hal-hal yang luar biasa walaupun dalam proses penerapannya masih membutuhkan waktu. “Karena program yang inovatif itu perlu perumusan di lapangan. Menurut saya, program ini kategori yang luar biasa, bukan yang biasa-biasa saja. Jadi wajar jika membutuhkan proses,” kata politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini.
Markaca percaya, Pemkot Samarinda bisa merealisasikan E-parking ini. Sebab kata dia, Dinas Perhubungan masih mengkaji bagaimana program tersebut dapat berjalan. Dan ketika program tersebut dapat direalisasikan serta berjalan dengan efektif, jelas akan berdampak baik pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) ibu kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Hal tersebut menjadi keinginan masyarakat dan pemerintah kota agar dalam pengelolaan parkir dapat berjalan dengan baik dan tertib. Karena kebocoran parkir kan bukan rahasia umum lagi, keinginan masyarakat itu semua sama, parkir bisa berjalan tertib,” tuturnya.
Markaca menegaskan, masalah kebocoran uang parkir perlu pendalaman yang serius. Sebab ketika program ini dapat berjalan, anggaran yang masuk ke kas daerah bisa digunakan untuk pembangunan di Kota Samarinda. “Pendapatan dari uang parkir yang masuk selama ini lebih sedikit dari pada bocornya. Jadi ini perlu pendalaman yang serius,” tutupnya. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono