PARLEMENTARIA SAMARINDA – PROGRES program penurunan angka stunting menjadi perhatian serius Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda.
Karena itu, saat mengelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Samarinda, Anggota Komisi IV DPRD Samarinda Damayanti menegaskan, untuk mencapai target penurunan angka stunting di Samarinda perlu kerja sama yang baik dari semua pihak terkait.
“Kita masih punya waktu tujuh bulan dan perlu kerja sama yang baik serta tentunya perlu pemahaman masyarakat bahwa penting menurunkan angka stunting,” ujar Damayanti usai RDP yang dilaksanakan di ruang rapat bersama Lantai 1 Gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Senin (13/05/2024).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, pada 2023 angka stunting di Samarinda menduduki peringkat kedua tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Namun pada pertengahan 2024 ini, angka tersebut dapat ditekan. Dan hingga kini turun empat peringkat dari sepuluh kabupaten/kota yang ada di Bumi Etam.
“Pada tahun sebelumnya angka stunting di Samarinda ada di urutan kedua, namun dengan kerja keras dan kerjasama yang baik, akhirnya menjadi urutan ke enam. Artinya, ini langkah baik untuk mencapai target di 2024,” kata prempuan kelahiran Samarinda, 18 Oktober 1982 ini.
Dalam kesempatan itu Damayanti berharap, penguatan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan penanggulangan stunting. “Saya berharap masyarakat Samarinda memahami pentingnya untuk membawa anak atau bayi kita pergi ke Posyandu,” ujarnya.
Dia juga menekankan perlunya dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil. “Masa kehamilan menjadi penentu saat terjadinya stunting. Jadi perbaikan gizi pada ibu hamil juga perlu,” tutup Damayanti yang menyandang gelar sarjana bidang pendidikan ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono