PARLEMENTARIA SAMARINDA – ANGGOTA Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Joni Sinatra Ginting berharap, seluruh generasi muda dan tua menjauhkan diri dari penggunan Narkotika, Psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya (Narkoba).
Hal itu disampaikan Joni Sinatra Ginting pada momentum peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni.
“Momentum HANI 2024, mari kita bersama-sama menjauhi narkoba. Bukan sebatas pada generasi Z saja, tetapi seluruh masyarakat. Karena bisa dikatakan narkoba ini akan melumpuhkan visi dan cita-cita bangsa,” ujar politisi Partai Demokrat ini kepada awak media di Kantor DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Beberapa waktu lalu (26/06/2024).
Dia mengatakan, banyaknya pengedar narkoba karena jalur peredaran narkoba sangat banyak. Sehingga apa bila ada yang tertangkap, masih ada jalur yang lain. Apalagi kata dia, ada beberapa warga yang ikut menjual demi keuntungan pribadi. Padahal, jika seluruh masyarakat kompak melawan, maka dia yakni Samarinda akan bebas dari bahaya narkoba.
“Tidak pernah habis yang namanya narkoba, sebenarnya kalau tidak ada oknum yang bermain seperti itu saya pikir semua bisa bersih. Jadi rantai peredarannya yang harus dipotong,” kata Ginting, sapaan akrabnya.
Ginting lalu memberikan contoh, ada peredaran narkoba di lingkungan masyarakat yang dikendalikan oleh narapidana. Menurutnya, secara logika bagaimana cara mengatur transaksinya padahal dia ada di dalam sel tahanan.
Hal inilah menurut dia, yang sulit diungkap. Terlebih fakta di lapangan terungkap, banyak para pengedar itu tidak pernah memakai narkoba, tetapi karena tergiur dengan penghasilan yang besar, mereka kemudian terjun sebagai penjual.
“Ada beberapa narapidana yang bermain dari dalam sel yang dapat mengkondisikan perputaran narkoba di luar. Itu yang paling susah dipelajari. Masyarakat juga ada yang tergiur karena pendapatan cukup besar. Kalau pun dia tidak pemakai, tetapi dia mendapatkan hasil dari itu. Jadi dia lebih gampang mendapatkan uang. Karena narkoba itu walau sedikit tapi harganya mahal,” tutur wakil rakyat kelahiran Medan, 01 Juni 1968 ini. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono