LOA KULU – SEKOLAH Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah membuktikan komitmennya dalam mengembangkan budaya literasi di kalangan siswa dengan berbagai inovasi yang inspiratif.
Program-program literasi yang diterapkan di sekolah itu tidak hanya sekadar rutinitas, namun juga bertujuan membentuk siswa yang kritis, kreatif, dan percaya diri dalam membaca, menulis, serta menyampaikan gagasan.
Kepala SMPN 10 Loa Kulu Isnaini Fidhiatil Ulla saat ditemui beritaborneo.com di ruang kerjanya di SMP N 10 Loa Kulu, Jalan Pendidikan, Desa Rempangan, Loa Kulu, Jumat (6/09/2024) mengungkapkan, salah satu program unggulan menumbuhkan minat baca di kalangan siswanya adalah Gerecek (Gerakan Etam Menceritakan Isi Buku).
“Siswa kami ajak untuk menyampaikan ringkasan buku yang telah mereka baca. Kegiatan ini kami adakan secara rutin pada pertengahan semester, baik ganjil maupun genap,” katanya.
Isnaini menjelaskan, dalam Gerecek siswa diajak untuk berpikir kritis dengan menghubungkan informasi baru dari buku yang mereka baca dengan konsep yang telah mereka ketahui sebelumnya. Selain itu, kegiatan tersebut secara tidak langsung juga melatih kepercayaan diri siswa dalam berbicara di depan umum.
Program lainnya lanjut dia, adalah Gelisah (Gerakan Menulis Sekolah), yang dilaksanakan setiap akhir semester. Dalam kegiatan ini, siswa diminta untuk menulis surat atau puisi, dan pemenangnya diberi apresiasi berupa hadiah menarik.
“Gelisah tidak hanya menumbuhkan minat menulis di kalangan siswa, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya mengekspresikan diri melalui tulisan,” imbuhnya.
Inisiatif literasi di SMPN 10 Loa Kulu juga didukung oleh fasilitas yang memadai. Sekolah menyediakan gazebo yang berfungsi sebagai “angkringan baca” yang dilengkapi dengan bahan bacaan yang menarik.
“Selain itu, perpustakaan dan pojok baca di setiap kelas diperkaya dengan koleksi bacaan baru, yang membuat siswa semakin tertarik untuk membaca,” papar Isnaini.
Secara keseluruhan, program literasi di SMPN 10 Loa Kulu patut diapresiasi karena memberikan ruang bagi siswa untuk tidak hanya membaca dan menulis, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan berani tampil. Melalui inovasi seperti ini, generasi muda dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih cerdas dan berwawasan luas. []
Penulis: Nur Rahma Putri Aprilia | Penyunting: Agus P Sarjono