TENGGARONG – PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat keberhasilan signifikan dalam pengendalian inflasi. Berdasarkan laporan Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono, tingkat inflasi daerah tercatat di angka 1,76 persen, salah satu yang terendah di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Keberhasilan itu diklaim tak hanya hasil dari stabilitas harga, tetapi juga dari langkah-langkah strategis Pemkab dalam meningkatkan daya beli masyarakat.
Sunggono menyebutkan inflasi rendah tidak akan bermakna jika daya beli masyarakat tidak meningkat. Oleh karena itu, Pemkab Kukar mengambil langkah konkret dengan memberikan intervensi langsung kepada kelompok masyarakat rentan.
“Kita identifikasi masyarakat yang daya belinya rendah, terutama yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain itu, mereka kita libatkan dalam proyek-proyek pembangunan skala kecil di desa,” ucap Sunggono kepada awak media di Taman Kreatif Tenggarong, Sabtu (14/12/2024).
Dia mengungkapkan, upaya tersebut dilakukan melalui Program Dana Pendamping Desa dan Bantuan Keuangan Kepada Desa (BKKD), yang diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat miskin. Proyek-proyek infrastruktur kecil, seperti perbaikan jalan desa atau fasilitas umum, dikerjakan langsung oleh warga desa yang masuk kategori rentan.
Langkah inovatif tersebut diterapkan karena tidak hanya fokus pada pengendalian harga bahan pokok penting (bapokting) melalui stabilisasi rantai pasok, tetapi juga memberikan dampak sosial yang nyata. Dengan pelibatan masyarakat dalam pembangunan, tidak hanya tercipta lapangan kerja, tetapi juga rasa memiliki terhadap hasil pembangunan.
“Ini bukan hanya soal angka inflasi rendah, tetapi bagaimana masyarakat kita merasakan dampak positif secara langsung. Dengan terlibat dalam proyek pembangunan, mereka mendapatkan penghasilan sekaligus memperkuat kapasitas ekonomi desa,” jelas Sunggono.
Keberhasilan ini melanjutkan tren positif dua tahun terakhir, di mana inflasi Kukar konsisten berada di bawah 2,5 persen.
“Kami bersyukur atas capaian ini. Ini adalah hasil kerja keras bersama untuk memastikan bahwa inflasi rendah tidak hanya menjadi indikator ekonomi, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat,” tutupnya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono