KUTAI KARTANEGARA– Pemerintah Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, tengah menata pembangunan desa dengan strategi jangka menengah yang berfokus pada potensi lokal. Kepala Desa Loa Raya, Martin, menjelaskan bahwa upaya untuk membangun desa mandiri tidak hanya berorientasi pada infrastruktur, tetapi juga memanfaatkan kekuatan yang ada di desa, baik dari sumber daya manusia, ekonomi, maupun potensi pariwisata.
“Kita tidak hanya fokus membangun jalan, tetapi bagaimana jalan tersebut dapat menghubungkan peluang, memperkuat akses ekonomi, dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga,” ujarnya pada Rabu (30/04/2025).
Sebagai desa yang baru saja memperoleh status Desa Mandiri pada 2024, pemerintah desa tidak ingin terhenti pada status administratif semata. Martin menekankan bahwa kemandirian yang sejati harus tercermin dalam peningkatan kesejahteraan dan produktivitas warga desa.
Salah satu langkah konkret yang tengah digarap adalah pelatihan keterampilan untuk pemuda desa. Pelatihan ini penting untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kapasitas generasi muda, agar mereka tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan. “Jika pemuda kita memiliki keterampilan, mereka bisa mandiri, membantu menggerakkan ekonomi lokal, dan mencegah masalah sosial,” jelasnya.
Pemerintah desa juga berencana untuk membuka ruang-ruang ekonomi baru, seperti pengembangan taman desa yang akan menjadi pusat interaksi warga dan kegiatan UMKM di area depan kantor desa. Lokasi tersebut dirancang sebagai tempat bersantai sekaligus wadah untuk berkembangnya usaha kecil, terutama bagi anak muda dan ibu rumah tangga.
Di sektor pariwisata, Loa Raya mulai memanfaatkan potensi alamnya. Wisata air terjun Batu Ampar kini mulai menarik perhatian pengunjung. Melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis), desa ini tengah mempersiapkan pengembangan lebih lanjut, termasuk pembangunan area perkemahan dan fasilitas dasar lainnya. “Batu Ampar akan menjadi ikon wisata Loa Raya. Kami akan memanfaatkan keindahan alam sebagai sumber kekuatan ekonomi alternatif,” ungkap Martin.
“Kami tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memikirkan bagaimana masyarakat bisa mandiri secara ekonomi. Oleh karena itu, kami menyalurkan bantuan kambing dalam jumlah besar untuk memperkuat ketahanan pangan warga,” ucapnya.
Martin optimis bahwa Loa Raya akan berkembang menjadi desa mandiri dengan daya saing yang tinggi dan berkelanjutan.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan