PARLEMENTARIA SAMARINDA – SEMPAT muncul wacana Pasar Ramadhan tahun ini akan dipindah, nyatanya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tetap menggelar Pasar Ramadhan 1445 Hijriah di halaman parkir Gelanggang Olahraga (GOR) Segiri, Jalan Kusuma Bangsa, Samarinda.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda Abdul Rohim menilai, keputusan Pemkot Samarinda untuk menggelar Pasar Ramadhan tetap di GOR Segiri tentu dengan pertimbangan yang matang. Mulai dari aspek teknis dan non teknis, serta telah menimbang mana yang dapat menguntungkan pedagang dan pembeli.
Seperti diketahui, mencuatnya wacana pemindahan Pasar Ramadhan tahun ini karena GOR Segiri tengah dilakukan renovasi. Dengan alasan keamanan dan keselamatan pengunjung, dua tempat yakni Polder Air Hitam dan Taman Bebaya menjadi alternatif lokasi Pasar Ramadhan.
“Momen seperti itu harus memperhatikan beberapa aspek teknis yakni soal kapasitas tempat dan aspek non teknis meliputi pertimbangan ekonomi. Jadi tidak ada yang ideal di tempat mana pun soal pemindahan itu, selalu ada nilai plus dan minusnya. Tinggal pemerintah menimbang, mana yang nilai manfaatnya lebih besar dengan resiko yang paling kecil,” papar Abdul Rohim ditemui di ruang kerjanya lantai 3 gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Kamis (14/03/2024).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap, semua program kegiatan Pemkot Samarinda dapat menyasar kepada peningkatan penghasilan pelaku Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM). Seperti Pasar Ramadhan yang tetap digelar di halaman parkir GOR Segiri Samarinda, tentu alasannya agar mudah dijangkau. Sehingga pengunjung atau pembali banyak yang datang.
“Setiap program apa pun harus orintasi ke dampak. Kalau Pasar Ramadhan diharapkan meningkatnya kesejahteraan pelaku UMKM, jadi pastikan tempat yang dipilih adalah tempat yang mudah diakses dan keamananya terjamin sehingga mudah terjadi teransaksi di sana,” kata Rohim.
Dia berharap, Pasar Ramadhan yang disediakan Pemkot Samarinda mampu meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM yang berjualan. Karenanya dia meminta keberadaan Pasar Ramadhan jangan dipindahkan, karena tradisinya sudah di sana. Jika dipindah kata dia, ditakutkan malah tidak laku.
“Jadi Pasar Ramadhan ini sudah seperti fasilitas yang disiapkan pemerintah menyambut bulan Ramadhan. Sekaligus menjadi kesempatan bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan omsetnya. Karena itu, sebaiknya lokasi Pasar Ramadhan jangan dipindah karena bisa menurunkan minat masyarakat untuk datang ke Pasar Ramadhan,” tutup Rohim. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Agus P Sarjono