BANJARMASIN – Arus mudik Lebaran 2025 di Kalimantan Selatan (Kalsel) diprediksi akan mengalami peningkatan yang signifikan, dengan estimasi lonjakan pemudik mencapai 10 hingga 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah pemudik ini menjadi perhatian serius bagi Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel yang tengah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan kelancaran arus mudik.
Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, M Fitri Hernadi, mengungkapkan bahwa sektor transportasi darat akan menjadi prioritas utama dalam menghadapi lonjakan ini. Terutama, mengingat tingginya mobilitas masyarakat yang berasal dari wilayah hulu sungai, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah yang menuju ke Kalsel.
“Pada tahun ini, kami memprediksi adanya peningkatan yang cukup signifikan, khususnya di jalur darat yang menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga pemudik. Oleh karena itu, kami mempersiapkan berbagai langkah antisipasi guna mengurangi potensi kemacetan dan kendala lainnya,” ujarnya, Kamis (27/02/2025), usai mengikuti Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) di Banjarmasin.
Selain jalur darat, arus mudik melalui jalur laut juga diperkirakan akan mengalami peningkatan, terutama dari daerah asal pemudik seperti Jawa dan Sulawesi. Namun, diprediksi jumlah pemudik yang kembali ke daerah asal setelah Lebaran tidak sebanyak saat keberangkatan.
Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik tersebut, Dishub Kalsel telah merencanakan berbagai langkah strategis, termasuk ramp check atau pemeriksaan terhadap kelayakan angkutan umum dan penambahan armada transportasi, baik darat, laut, maupun udara.
“Sebagai bagian dari upaya untuk mempermudah akses transportasi bagi masyarakat, kami juga telah mengusulkan program mudik gratis kepada pimpinan daerah. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan transportasi yang lebih terjangkau, khususnya bagi keluarga yang membutuhkan,” tambah Fitri.
Sebagai langkah koordinasi yang lebih efektif, Dishub Kalsel bersama dengan Polda Kalsel, Polres, Jasa Raharja, BPBD, dan BPTD akan membentuk posko terpadu di berbagai titik strategis. Posko ini akan berfungsi sebagai pusat informasi dan layanan darurat untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul selama arus mudik.
“Penjadwalan angkutan kami sudah siapkan mulai H-14 hingga H+7 Lebaran. Kami juga akan memastikan kesiapan posko-posko yang tersebar di berbagai daerah, untuk memantau dan mengatasi kendala yang mungkin terjadi di lapangan,” jelas Fitri.
Dengan adanya langkah-langkah ini, Dishub Kalsel berharap dapat memastikan arus mudik Lebaran 2025 berjalan lancar dan aman bagi seluruh masyarakat, serta meminimalisir potensi masalah yang dapat mengganggu perjalanan. []
Redaksi03