SAMARINDA – Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam mengembangkan sektor kesehatan mendapat respons positif dari mitra internasional. Pada Selasa (22/04/2025), Pemkot menerima kunjungan kehormatan dari Konsulat Jenderal Australia di Makassar. Kunjungan ini menjadi momen penting karena turut meninjau langsung kesiapan RSUD Inche Abdoel Moeis yang akan ditingkatkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional.
Rencana pengembangan RSUD IA Moeis ini bukan sekadar wacana. Proyek kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) itu melibatkan investasi sebesar Rp 740 miliar dari Plenary Asia – Aspen Medical, perusahaan konsorsium asal Australia yang berpengalaman dalam manajemen rumah sakit kelas dunia.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyatakan bahwa dukungan investor asing menjadi bukti kepercayaan internasional terhadap prospek kota tepian. “Kami patut bersyukur dibanding kota lain yang APBD-nya lebih kecil. Namun karena banyak sektor yang harus dibangun, inovasi dan kerja sama dengan swasta menjadi kunci percepatan pembangunan,” ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa proses KPBU ini memakan waktu sekitar dua setengah tahun. Meski cukup panjang, Pemkot Samarinda berhasil menyederhanakan birokrasi, sehingga prosesnya jauh lebih efisien dibanding daerah lain.
“Di Balai Kota kami perpendek urusan birokrasi. Kalau sudah benar dan baik ya lanjutkan perjuangan sampai akhirnya dapat bantuan persetujuan Kementerian Keuangan, serta dukungan PT SMI hingga jaminan infrastruktur dari Penjamin Infrastruktur Indonesia,” jelas Andi Harun.
Lebih membanggakan, proyek ini mendapatkan persetujuan langsung dari Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan menjadi yang pertama di Indonesia dalam bidang KPBU rumah sakit dengan investor global bereputasi tinggi.
“Insyaallah minggu ini rombongan Plenary dan Aspen akan datang ke Samarinda untuk persiapan tahap berikutnya. Saya harap pada 30 Oktober nanti sudah bisa penandatanganan kontrak,” tambahnya.
Dari pihak Australia, Konsul Jenderal Todd Dias menyatakan dukungan penuh atas proyek ini dan menilai kerja sama kesehatan ini sebagai bentuk nyata hubungan bilateral Indonesia-Australia yang saling menguntungkan.
“Kami sangat senang melihat potensi kerja sama ini bukan hanya menguntungkan investor Australia tapi juga masyarakat lokal Samarinda,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Australia kini lebih terbuka terhadap skema investasi yang simpel dan bersifat kolaboratif. “Investor Australia itu selalu mencari peluang yang sangat simple… Dengan dukungan pemerintah Australia, mudahan kami ke depan bisa (datang kembali) untuk pembukaan resmi rumah sakit ini,” pungkasnya. [] (ADVERTORIAL)
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Rasidah S.M