BALIKPAPAN — Malam Kamis (06/11/2025) menjadi momentum luar biasa bagi warga Kota Minyak. Ribuan orang tumpah ruah di Dome Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) menyaksikan pembukaan Balikpapan Fest 2025, festival kebanggaan daerah yang sukses menembus daftar 110 Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Dari seluruh Kalimantan Timur, hanya Balikpapan yang berhasil masuk ke dalam daftar prestisius tersebut.
Panggung megah di Dome BSCC malam itu menampilkan paduan suara, tari Barito Timur, serta kolaborasi empat sanggar lokal Mawar, Mathilda, AW Studio, dan Leli Master. Penonton bersorak riuh menyambut kemeriahan yang mencerminkan semangat dan kekayaan budaya daerah.
“Simbol pembukaan kami lakukan lewat pemukulan Jatung Utang, menandai dimulainya festival yang diisi beragam pertunjukan mulai dari tari, musik, hingga peragaan busana,” jelas Kadisporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana.
Festival yang berlangsung selama empat hari, 6–9 November 2025, menghadirkan sederet acara menarik mulai dari Balikpapan Got Talent, fashion show Duta Wisata, Bhayangkari Polda Kaltim, hingga desainer Kalimantan Timur. Tak hanya itu, dua bintang besar Dewa 19 dan Faris Adam siap mengguncang panggung utama pada malam puncak, Sabtu mendatang.
Wali Kota Rahmad Mas’ud menegaskan bahwa Balikpapan Fest bukan sekadar ajang hiburan, melainkan wadah konkret pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat.
“Balikpapan Fest menjadi panggung bagi UMKM untuk tumbuh dan dikenal luas. Pemerintah berkomitmen menciptakan ruang kreatif agar ekonomi daerah terus bergerak,” ujarnya disambut tepuk tangan penonton.
Menurut Rahmad, pemerintah menargetkan nilai transaksi UMKM mencapai Rp5 miliar, meningkat dari capaian tahun lalu yang menembus Rp5,2 miliar, meskipun target awal hanya Rp4 miliar.
“Meski pemerintah melakukan efisiensi, perputaran uang tetap digerakkan masyarakat. Harapannya ekonomi lokal tetap berdenyut,” tambahnya optimistis.
Apresiasi juga datang dari Staf Ahli Menparekraf, Dadang Rizki Rahman, yang hadir langsung dalam pembukaan festival. Ia menilai Balikpapan sebagai contoh daerah dengan energi kolaboratif tinggi dan potensi besar di bidang ekonomi kreatif.
“Kreativitas dan kerja sama lintas komunitas menjadi kekuatan Balikpapan. Semoga tahun depan skalanya lebih besar lagi,” katanya.
Dukungan serupa disampaikan Sekretaris Dinas Pariwisata Kaltim, Baihaqi, yang menilai Balikpapan Fest mencerminkan sinergi antara budaya, ekonomi, dan masyarakat.
“Ini bukan sekadar tontonan, tapi ruang pembentukan karakter dan solidaritas warga. Kami ingin ekonomi Kaltim bertumpu pada kreativitas, bukan hanya sumber daya alam,” tegasnya.
Tahun ini, panitia menargetkan 40 ribu pengunjung selama empat hari pelaksanaan. Selain menghadirkan ratusan tenant UMKM, pengunjung juga dapat menikmati pameran ekonomi kreatif, atraksi budaya, kompetisi olahraga, dan hiburan keluarga.
Kemeriahan Balikpapan Fest 2025 tak hanya menegaskan posisi Balikpapan sebagai kota dengan denyut kreativitas tinggi, tetapi juga memperlihatkan bagaimana festival budaya bisa menjadi motor ekonomi masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi yang terus menyala, Balikpapan kini tak sekadar dikenal sebagai “Kota Minyak”, tetapi juga sebagai kota yang menggerakkan energi kreatif Indonesia Timur. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan