Banjir, Banyak Fasilitas Sekolah di Berau Rusak

TANJUNG REDEB – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Berau bukan hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap sektor pendidikan. Sejumlah sarana dan prasarana (sapras) sekolah dilaporkan mengalami kerusakan, yang berpotensi menghambat proses pemulihan kegiatan belajar mengajar.

Dinas Pendidikan (Disdik) Berau saat ini tengah menyoroti secara serius kerusakan tersebut dan meminta setiap satuan pendidikan yang terdampak untuk segera melakukan pendataan terhadap aset yang rusak maupun hilang. Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah, menegaskan bahwa laporan dari sekolah sangat penting sebagai dasar penyusunan usulan pengadaan atau perbaikan melalui anggaran pemerintah daerah.

“Laporan ini menjadi dasar kita untuk menyesuaikan usulan di APBD. Kalau rusaknya berat, seperti bangunan atau struktur ruang kelas, kemungkinan baru bisa ditangani di APBD 2026,” ujarnya, Jumat (11/04/2025).

Meskipun genangan air mulai surut dan aktivitas belajar di sejumlah wilayah mulai pulih, kerusakan yang terjadi disebut cukup parah. Banyak perlengkapan sekolah seperti buku pelajaran, meja, dan kursi mengalami kerusakan berat bahkan hanyut terbawa banjir.

“Di Pegat Bukur misalnya, meskipun ruang kelas sudah ditinggikan, banjir besar ini tetap berhasil merendamnya. Ini banjir besar yang mungkin hanya terjadi sekali dalam satu dekade,” tambah Mardiatul.

Tercatat, sedikitnya sembilan kampung terdampak banjir, antara lain Merasa, Long Lanuk, Tumbit Dayak, dan beberapa sekolah di wilayah Pegat Bukur, Sambaliung, Inaran, serta Bena Baru.

Beruntung, sejumlah sekolah berhasil menyelamatkan peralatan penting seperti komputer dan proyektor sebelum banjir mencapai puncaknya. Namun, sebagian besar perabot dan buku tetap mengalami kerusakan.

“Beberapa item bisa ditanggulangi dengan dana mandiri sekolah. Tapi tetap harus ada laporan resmi. Karena semua barang ini dibeli dengan uang negara, harus jelas kondisi dan penanganannya,” tegasnya.

Di tengah upaya memperluas ruang belajar di sejumlah sekolah, bencana ini menjadi tantangan tambahan bagi Disdik Berau. Prioritas pembangunan dan pemulihan kini harus ditinjau ulang.

“Kita sedang fokus menambah ruang belajar, tapi justru ada yang rusak karena banjir. Jadi prioritas akan kita evaluasi ulang,” tutup Mardiatul. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com