BENGKAYANG – Banjir yang melanda Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada awal tahun 2025 menyebabkan kerugian signifikan, terutama pada sektor pertanian.
Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang mencatatkan kerugian sebesar Rp17 miliar akibat banjir yang merendam sejumlah lahan pertanian padi dan jagung.
Kepala Dinas Pertanian Bengkayang, Dr. Yulianus, menjelaskan bahwa banjir telah merusak 533,90 hektare lahan padi dan 191,15 hektare lahan jagung yang tersebar di 11 kecamatan.
“Kerugian yang terjadi pada sektor padi diperkirakan mencapai Rp12,4 miliar, dengan produktivitas 3,1 ton per hektare dan harga gabah yang diperkirakan mencapai Rp7.500 per kilogram,” kata Yulianus di Bengkayang, Selasa.
Selain itu, tanaman jagung juga mengalami kerugian yang cukup besar. Dengan produktivitas 4,9 ton per hektare dan harga pipil kering rata-rata Rp5.000 per kilogram, kerugian yang dialami pada sektor jagung diperkirakan mencapai Rp4,6 miliar. Total kerugian pada sektor tanaman pangan di Kabupaten Bengkayang akibat bencana banjir ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp17 miliar.
Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Bengkayang ini berdampak pada 11 kecamatan, yakni Siding, Jagoi Babang, Seluas, Sanggau Ledo, Ledo, Lumar, Suti Semarang, Teriak, Bengkayang, Sungai Betung, dan Sungai Raya Kepulauan.
Yulianus menyatakan bahwa dinas pertanian kini fokus pada penyediaan cadangan pangan dan mendukung petani yang terdampak dengan bantuan pangan yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Selain itu, Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang juga akan mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat dan provinsi terkait dampak banjir yang terjadi.
Pendataan kerusakan lahan akan digunakan sebagai dasar perencanaan untuk langkah-langkah mitigasi, termasuk penataan irigasi dan program lainnya yang dapat mengurangi dampak banjir di masa depan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkayang melaporkan bahwa sebanyak 12.023 warga terdampak oleh bencana banjir yang terjadi pada rentang waktu 21 Januari hingga 30 Januari 2025. Banjir yang melanda wilayah Bengkayang tersebut terjadi dengan durasi yang bervariasi di beberapa desa.
Kecamatan Ledo menjadi wilayah yang paling parah terdampak dengan lebih dari 500 warga yang harus dievakuasi ke posko dan tempat aman lainnya.
Selain itu, daerah perbatasan seperti Kecamatan Seluas dan Jagoi Babang juga terdampak oleh banjir yang merendam ratusan rumah akibat meluapnya Sungai Kumba dan Sungai Piat yang hulunya berada di negara Malaysia.
Kepala BPBD Kabupaten Bengkayang, Dwi Berta M., menambahkan bahwa bantuan dari pemerintah, pihak swasta, dan para donatur telah disalurkan untuk membantu para korban banjir di wilayah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bengkayang, bersama dengan berbagai pihak terkait, terus berupaya memberikan bantuan serta melakukan langkah-langkah pemulihan untuk mengurangi dampak bencana ini, terutama pada sektor pertanian yang menjadi salah satu sumber penghidupan utama masyarakat setempat. []
Redaksi03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan