SAMARINDA – Warga Perumahan Bukit Pinang, Jalan Pangeran Suryanata, Samarinda, kembali mengeluhkan banjir yang hampir selalu terjadi saat hujan deras. Banjir ini diduga dipicu aktivitas pematangan lahan pergudangan di sekitar kawasan pemukiman mereka.
Meski pihak pengelola pergudangan disebut telah memenuhi kewajiban teknis, persoalan banjir tak kunjung teratasi. Kolam retensi yang dibangun untuk menampung air dinilai belum mampu menahan debit dalam jumlah besar. Kondisi ini membuat warga semakin resah setiap kali hujan turun, sebab solusi yang diberikan dinilai belum menyentuh akar permasalahan.
Menanggapi aduan warga, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Samri Shaputra, menegaskan lembaganya akan menindaklanjuti persoalan tersebut dengan langkah konkret di lapangan.
“Sudah dibahas dalam rapat internal Komisi I DPRD Samarinda dan akan turun ke lapangan melihat kolam retensi yang dibangun serta melakukan pengecekan yang informasinya ada pematangan lahan lagi di lokasi yang baru,” ujar Samri kepada awak media di Samarinda, Selasa (30/09/2025).
Menurutnya, DPRD tidak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab persoalan banjir di Bukit Pinang. Pihaknya akan melakukan kajian mendalam, termasuk menelusuri apakah permasalahan tersebut timbul karena kelalaian atau justru ada unsur kesengajaan.
“Apakah ada kelalaian atau kesengajaan, kita akan cek prosesnya dan mencari solusi,” tegas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kecamatan Palaran, Samarinda Seberang, dan Loa Janan Ilir itu.
Samri juga menilai penyelesaian banjir tidak bisa dilakukan dengan cara instan. Menurutnya, diperlukan langkah strategis dan berjangka panjang yang mencakup evaluasi perizinan, pengawasan pembangunan, hingga penataan ruang kota yang lebih baik. Komisi I DPRD disebut siap mendorong adanya regulasi baru, atau revisi terhadap aturan yang berlaku, guna memastikan setiap pembangunan di Samarinda berjalan sesuai ketentuan hukum dan tidak menimbulkan dampak merugikan bagi masyarakat.
Keterlibatan DPRD diharapkan mampu memperkuat upaya penanganan banjir yang selama ini juga diperjuangkan warga bersama perangkat kelurahan. Warga Bukit Pinang sebelumnya telah mengusulkan penanganan banjir melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), namun hasilnya belum memberi solusi menyeluruh.
Dengan langkah pengawasan yang lebih ketat dari DPRD, masyarakat berharap ada penyelesaian konkret dan berkelanjutan, sehingga permasalahan banjir tidak lagi menjadi momok bagi warga setiap musim hujan. [] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan