KUTAI KARTANEGARA – Proses belajar-mengajar di SD Negeri 011 Muara Enggelam, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, terpaksa dihentikan untuk sementara dalam bentuk tatap muka akibat banjir yang merendam area sekolah. Kondisi air yang terus meningkat dan cuaca yang tidak menentu mendorong pihak sekolah mengambil langkah cepat dengan meliburkan siswa dari kegiatan di ruang kelas dan mengalihkannya ke sistem pembelajaran daring.
Kepala SDN 011 Muara Enggelam, Heri, menjelaskan bahwa keputusan ini dilandasi pertimbangan keselamatan para murid. Menurutnya, intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan lingkungan sekolah tergenang air dengan ketinggian yang cukup berisiko. “Kita liburkan untuk masuk sekolah saja, pembelajaran tetap dilakukan online. Kondisi banjir ini sangat tinggi, kita khawatir kepada murid yang tidak bisa berenang,” ujarnya pada Jumat, 25 April 2025.
Para siswa sudah mulai mengikuti pembelajaran dari rumah sejak sepekan terakhir. Meski demikian, Heri mengakui bahwa proses pembelajaran daring tidak sepenuhnya berjalan lancar, terutama karena kendala teknis di lapangan. Wilayah Muara Enggelam diketahui masih memiliki jaringan internet yang belum stabil. “Kalau jaringan terganggu, kita antisipasi menggunakan pesan WhatsApp, jadi materi atau PR yang kita berikan bisa mereka kerjakan,” tambahnya.
Langkah pembelajaran daring tersebut dilakukan setelah pihak sekolah berkoordinasi dengan UPT Pendidikan setempat. Menurut Heri, kebijakan ini diperbolehkan selama kondisi di lapangan membahayakan keamanan dan kesehatan siswa.
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Nur Kholis, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan resmi dari sekolah mengenai kondisi darurat tersebut. Ia menyatakan dukungannya atas keputusan untuk mengalihkan kegiatan pembelajaran ke sistem daring guna menghindari risiko yang lebih besar. “Jika itu membahayakan bagi murid, maka silakan saja melakukan pembelajaran secara online,” ujarnya.
Nur Kholis juga mengingatkan agar setiap kebijakan yang diambil tetap menjadikan keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan siswa sebagai pertimbangan utama. Ia menilai, inisiatif dari sekolah tersebut merupakan langkah bijak dalam memastikan bahwa anak-anak tetap memperoleh hak belajar meskipun dalam situasi bencana. “Inisiatif seperti ini kita dukung, setidaknya anak-anak bisa tetap belajar setiap hari dan mendapatkan materi dari para guru. Semoga saja banjir yang menimpa Kukar saat ini cepat surut,” pungkasnya.[]
Penulis: Dedy Irawan | Penyunting: M. Reza Danuarta