Bantuan Perikanan Disalurkan, Harga Pakan Masih Jadi Masalah

KUTAI KARTANEGARA – Persoalan sektor perikanan menjadi salah satu fokus utama dalam rangkaian reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi, di wilayah hulu Kabupaten Kutai Kartanegara pada 2–5 Juli 2025. Mulai dari masalah banjir yang merusak tambak warga, kebutuhan bantuan pakan ikan, hingga tingginya harga pakan yang dikeluhkan nelayan dan petani ikan, seluruhnya menjadi catatan penting bagi Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim tersebut.

Dalam tiga hari kunjungan ke daerah pemilihan, Reza pertama kali menyambangi warga di Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu. Di sana ia bertatap muka juga dengan Kepala Desa Ponoragan Sarmin. Dalam pertemuan, Sarmin memaparkan kondisi warganya yang kehilangan mata pencaharian akibat banjir. “Kami sampaikan warga Ponoragan ini terkena banjir, khususnya RT 3 yang kebanyakan usaha kolam pembibitan ikan. Sekarang warga masih nganggur,” ujar Sarmin.

Menanggapi itu, Reza memastikan bantuan pakan ikan telah disalurkan dan mendorong kelompok tani mengajukan bantuan lanjutan. Di Desa Sepakat, ia mencatat sebanyak 139 karung pakan ikan telah diberikan. “Program bantuan ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir dan membantu masyarakat yang mengandalkan sektor perikanan,” harapnya.

Masalah mahalnya harga pakan ikan mencuat saat Reza menyambangi Desa Kota Bangun Ilir, Kecamatan Kota Bangun. Reza menyarankan generasi muda mengikuti pelatihan alat berat sebagai upaya pemberdayaan berkelanjutan. “Desa Kota Bangun Ilir, di mana kami mendapat keluhan warga terkait mahalnya harga pakan ikan. Selain itu, warga juga mengajukan permohonan bantuan untuk bibit ayam petelur dan vitamin ternak untuk meningkatkan produktivitas peternakan,” ungkapnya.

Selain sektor perikanan, reses ini juga menyentuh isu lain. Di Desa Liang Ulu, Kepala Desa Mulyadi mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan mesin lampu yang diberikan Reza. Ia juga menegaskan komitmennya pada sektor pertanian dan pelestarian lingkungan bebas tambang. “Mesin lampu yang ada telah terbukti sangat berguna dalam situasi darurat, termasuk pada saat terjadi kebakaran,” ujarnya.

Di Desa Loleng, warga mengeluhkan kondisi jalan usaha tani sepanjang 3.500 meter yang memerlukan perbaikan. Reza menjelaskan status jalan tersebut masih diklarifikasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi. Sementara di Muara Wis, ia menggarisbawahi kerja sama lintas dinas, termasuk Dinas Perhubungan, ESDM, dan PUPR, untuk perbaikan infrastruktur, pengawasan lalu lintas sungai, serta normalisasi sungai.

Reses ditutup di Kecamatan Kota Bangun Darat dan Muara Kaman dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan pemuda dan perempuan, termasuk program wirausaha. “Kegiatan reses ini tidak hanya sekadar mendengarkan, tetapi juga sebagai langkah awal dalam menindaklanjuti setiap usulan warga. Kami akan terus mendorong program yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat,” pungkasnya. []

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com