KUTAI KARTANEGARA – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sejak dini hari Senin (12/5/2025) memicu serangkaian bencana alam di sejumlah titik strategis. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar mencatat empat lokasi terdampak, terdiri dari tiga titik longsor dan satu kawasan banjir di wilayah Loa Janan dan Loa Kulu.
Tanah longsor pertama terjadi di Jalan Poros Samarinda-Tenggarong, tepatnya di perbatasan Desa Loa Janan Ulu dan Loa Duri Ilir. Dua lokasi lain berada di Desa Sepakat, Kecamatan Loa Kulu, serta perbatasan Loa Kulu Kota dan Desa Jembayan. Sementara itu, banjir menggenangi permukiman warga di Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kukar, Abdal, menjelaskan bahwa hujan intensif disertai angin kencang telah berlangsung sejak pukul 03.30 WITA. “Kecamatan Loa Janan dan Loa Kulu menjadi wilayah paling terdampak karena topografi berbukit dan dekat aliran sungai,” ujarnya.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan instansi terkait telah diterjunkan untuk melakukan evakuasi, pemasangan rambu peringatan, serta rekayasa lalu lintas. “Kami berkoordinasi dengan PLN untuk menangani jaringan listrik yang terganggu dan Dishub Kukar untuk pengalihan arus kendaraan,” jelas Abdal.
Material longsor di Jalan Poros Samarinda-Tenggarong sempat menutup sebagian besar badan jalan, mengganggu akses transportasi antarkota. Abdal mengimbau pengendara menghindari lokasi kejadian. “Kondisi masih rawan untuk kendaraan roda dua maupun empat. Masyarakat disarankan menggunakan jalur alternatif,” tegasnya.
Sementara itu, banjir di Desa Purwajaya telah merendam puluhan rumah warga. BPBD Kukar melaporkan setidaknya 21 RT terdampak dengan perkiraan 1.800 kepala keluarga mengungsi. Tim relawan bersama pemerintah setempat telah membuka dapur umum dan posko kesehatan darurat.
Di Gunung Loa Duri, material longsor sepanjang 700 meter sempat memutus jaringan listrik dan telekomunikasi. Akses jalan baru dapat dibuka pukul 20.00 WITA setelah pekerjaan pembersihan menggunakan alat berat. Hingga Rabu (14/5/2025), proses normalisasi masih terus dilakukan dengan penyemprotan sisa material.
“Meski belum menetapkan status darurat bencana, kami terus memantau perkembangan dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi,” kata Abdal. Ia menambahkan, kegiatan dapur umum mulai dihentikan seiring surutnya genangan air di Desa Purwajaya.
Dinas Sosial Kukar telah mendistribusikan bantuan sembako, sementara Dinas Kesehatan mengerahkan tim medis keliling. Pemerintah desa setempat juga mengerahkan alat berat untuk mempercepat pembersihan material longsor di permukiman warga.
Bencana ini menjadi pengingat akan kerentanan wilayah Kukar terhadap dampak cuaca ekstrem. BPBD mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan longsor dan bantaran sungai, selama musim hujan masih berlangsung. []
Redaksi11