DPMD Kukar Targetkan 14 Posyandu Baru, Perkuat Layanan Kesehatan Desa

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menargetkan pembangunan 14 unit Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di berbagai desa pada tahun 2025. Langkah ini merupakan upaya strategis dalam memperkuat akses pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa, terutama bagi ibu hamil dan balita.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Desa DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, S.Sos., M.Si, menjelaskan bahwa pembangunan Posyandu bukan sekadar penambahan fasilitas fisik, tetapi juga bagian dari gerakan kolektif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa. “Posyandu memiliki peran vital dalam layanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu hamil dan balita yang membutuhkan perhatian khusus,” ujarnya, Selasa (13/5/2025) yang lalu.

Proses pembangunan Posyandu ini dimulai dengan perencanaan lokasi dan pengadaan sarana prasarana. Tidak hanya itu, DPMD Kukar juga akan melatih Sumber Daya Manusia (SDM) atau kader Posyandu agar mereka dapat memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat.

Pemetaan wilayah sedang dilakukan dengan mempertimbangkan data kependudukan, kondisi geografis, dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini bertujuan agar keberadaan Posyandu benar-benar efektif dan menjangkau masyarakat yang membutuhkan. “Nanti ke-14 Posyandu yang dibangun ini jadi bagian dari langkah kita untuk menjangkau daerah terpencil,” ungkap Asmi Riyandi.

DPMD Kukar juga memastikan kecukupan stok imunisasi dan obat-obatan guna mendukung layanan Posyandu secara optimal. Diharapkan penambahan Posyandu ini dapat memperluas cakupan pelayanan dasar, sekaligus mendorong upaya pencegahan penyakit dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

“Kami ingin Kukar ke depannya tak ada lagi kasus stunting, dan layanan bagi ibu hamil meningkat signifikan,” harapnya. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih merata, terutama bagi masyarakat desa yang selama ini menghadapi keterbatasan akses. (ADVERTORIAL)

Admin03