Berlin Tuduh Rusia Serang Siber dan Goyang Pemilu

BERLIN – Ketegangan geopolitik antara Jerman dan Rusia kembali memanas. Pemerintah Jerman secara terbuka menuding Moskow berada di balik serangan siber yang menyasar sistem vital keamanan penerbangan nasional sekaligus operasi disinformasi untuk menggoyang stabilitas demokrasi menjelang pemilihan umum federal. Tuduhan keras tersebut langsung dibantah Rusia yang menyebutnya tidak berdasar dan tidak masuk akal.

Berlin menilai serangan siber ini bukan sekadar gangguan teknis, melainkan bagian dari operasi terstruktur yang mengancam keselamatan publik dan kepercayaan terhadap institusi negara. Pemerintah Jerman menyebut aktor di balik serangan tersebut merupakan kelompok peretas yang berafiliasi langsung dengan dinas intelijen militer Rusia, GRU.

Dilansir AFP, Jumat (13/12/2025), juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan bahwa aparat keamanan negaranya telah mengantongi bukti kuat hasil analisis intelijen mendalam. “Berdasarkan analisis komprehensif oleh dinas intelijen Jerman, kami telah mampu mengidentifikasi dengan jelas pelakunya dan membuktikan tanggung jawab Moskow,” kata juru bicara tersebut.

Serangan siber yang disorot Jerman salah satunya terjadi pada Agustus 2024 dan menargetkan Keamanan Penerbangan Jerman. Insiden ini dinilai berpotensi membahayakan sistem pengendalian lalu lintas udara. “Sekarang kami dapat dengan jelas mengaitkan serangan siber terhadap Keamanan Penerbangan Jerman pada Agustus 2024 dengan kelompok peretas APT28, yang juga dikenal sebagai Fancy Bear,” katanya dalam konferensi pers rutin.

Kelompok APT28 selama ini dikenal luas oleh komunitas keamanan siber internasional sebagai jaringan peretas yang kerap dikaitkan dengan operasi rahasia GRU. Pemerintah Jerman menegaskan keterlibatan tersebut bukan sekadar asumsi. “Temuan intelijen kami membuktikan bahwa dinas intelijen militer Rusia, GRU, bertanggung jawab atas serangan ini,” tambah juru bicara tersebut.

Selain menyerang infrastruktur strategis, Jerman juga menuding Rusia berusaha memengaruhi pemilihan parlemen federal yang digelar Februari lalu. Pemilu tersebut dimenangkan oleh kubu konservatif di bawah Kanselir Friedrich Merz, sementara partai sayap kanan Alternative für Deutschland (AfD) mencatatkan perolehan suara tertinggi kedua. “Kedua, kita sekarang dapat menyatakan secara pasti bahwa Rusia, melalui kampanye Storm 1516, berupaya memengaruhi dan menggoyahkan pemilihan federal terbaru,” ujarnya.

Menurut pemerintah Jerman, kampanye tersebut dilakukan melalui penyebaran konten manipulatif, termasuk gambar dan materi berbasis kecerdasan buatan atau deepfake. Konten-konten itu diduga diproduksi oleh lembaga think tank di Moskow yang didukung GRU, dengan tujuan memecah belah masyarakat dan “merusak kepercayaan pada lembaga-lembaga demokrasi”.

Rusia merespons tudingan tersebut dengan bantahan keras. Kedutaan Besar Rusia di Berlin dalam pernyataan resminya kepada AFP menyebut tuduhan Jerman sebagai fitnah politik. “Tuduhan keterlibatan struktur negara Rusia dalam insiden ini dan dalam aktivitas kelompok peretas secara umum tidak berdasar, tidak berdasar, dan tidak masuk akal,” kata pernyataan itu.

Sumber keamanan menyebut sebagian besar materi dalam kampanye Storm 1516 berisi klaim palsu yang menyerang tokoh-tokoh politik utama, termasuk Kanselir Friedrich Merz, mantan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, serta mantan Wakil Kanselir Robert Habeck dari Partai Hijau.

Layanan Pemeriksaan Fakta AFP di Jerman juga telah membantah sejumlah klaim yang beredar luas, di antaranya narasi bahwa AfD dikeluarkan dari surat suara di Leipzig dan tudingan bahwa suara untuk AfD di Hamburg dihancurkan sebelum penghitungan. Klaim tersebut dinyatakan tidak benar dan dinilai sebagai bagian dari upaya sistematis merusak legitimasi pemilu.

Kasus ini menambah daftar panjang tudingan negara-negara Barat terhadap Rusia terkait operasi siber dan perang informasi. Di tengah situasi geopolitik Eropa yang semakin sensitif, Jerman menegaskan akan memperkuat pertahanan digital serta menjaga proses demokrasi dari segala bentuk intervensi asing. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com