Bimtek Kearsipan Disbun Kukar Bangkitkan Kesadaran ASN

KUTAI KARTANEGARA — Sebanyak 42 Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kearsipan yang digelar di Ruang Rapat Sawit, Kantor Disbun Kukar, Selasa (11/11/2025).

Kegiatan ini dibuka dengan materi bertema Pengantar Kearsipan yang disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar, Rinda Desianti. Dalam paparannya, Rinda menekankan pentingnya arsip sebagai sumber sejarah, identitas bangsa, serta sarana pengetahuan pemerintahan yang tidak boleh diabaikan.

Ia menjelaskan bahwa arsip bukan hanya kumpulan dokumen yang disimpan di lemari, tetapi memiliki nilai historis dan administrasi yang tinggi. “Arsip bukan sekadar berkas yang menumpuk di lemari atau di sudut ruangan. Arsip adalah rekam jejak sejarah, bukti kebijakan, serta sumber pengetahuan yang menggambarkan bagaimana bangsa ini tumbuh dan beradaptasi dari masa ke masa,” ucapnya.

Rinda juga menegaskan, arsip memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan peradaban manusia. Ia mencontohkan pembangunan jalan tol modern dan sistem irigasi subak di Bali sebagai bukti bahwa dokumentasi yang baik dapat melahirkan inovasi lintas generasi.

“Jalan tol yang kita lalui saat ini bukanlah ide baru dunia modern. Konsep itu sudah dikenal sejak masa Romawi Kuno, ketika arsip digunakan untuk mencatat strategi logistik dan pembangunan infrastruktur. Begitu pula dengan sistem irigasi subak di Bali, yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia, lahir dari kebiasaan masyarakat dalam mendokumentasikan dan mengarsipkan pengetahuan lokal secara tertib,” jelasnya.

Rinda kemudian memperkenalkan empat aspek utama dalam pengelolaan arsip modern, yakni asas pengelolaan arsip, sistem pengelolaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia (SDM). Ia menegaskan bahwa pengelolaan arsip harus berlandaskan asas keotentikan, keutuhan, keamanan, dan keterpaduan agar dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan administrasi.

Lebih lanjut, Rinda menyoroti pentingnya penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) melalui aplikasi Srikandi sebagai langkah strategis menuju efisiensi dan transparansi pengelolaan arsip di era digital. Ia juga menekankan perlunya fasilitas arsip yang memadai serta peningkatan kompetensi SDM agar arsip dapat dikelola dengan baik.

“SDM yang kompeten dan memiliki kesadaran terhadap nilai penting arsip akan mampu menjaga keotentikan dan keberlanjutan arsip pemerintahan. Ini adalah tantangan ASN di era digital yang harus kita siapkan bersama,” tegasnya.

Rinda turut memberikan apresiasi kepada Disbun Kukar atas terselenggaranya kegiatan peningkatan kapasitas ASN di bidang kearsipan ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif Disbun yang telah melaksanakan kegiatan Bimtek ini. Ini langkah maju dalam memperkuat kesadaran dan kapasitas ASN terhadap pentingnya pengelolaan arsip. Ke depan, kami dari Diarpus siap memberikan pendampingan teknis arsiparis, baik dalam penyusunan sistem, pembinaan, maupun penataan arsip di lingkungan Disbun,” pungkasnya. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com