SAMARINDA – Kejuaraan panahan tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim) resmi ditutup pada Minggu sore (22/06/2025) di GOR Kadrie Oening Samarinda. Kompetisi ini telah berlangsung selama enam hari, sejak pembukaan pada 17 Juni lalu, dan menjadi momen penting untuk mengukur capaian pembinaan atlet panahan di berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Timur.
Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan yang diikuti oleh berbagai klub panahan dari seluruh penjuru daerah. “Alhamdulillah, dilaksanakan sejak tanggal 17 sampai tanggal 22 Juni dan berakhir hari ini,” kata Rasman saat ditemui seusai penutupan kejuaraan.
Hasil akhir dari kejuaraan menunjukkan dominasi klub asal dua kota besar, namun Rasman menekankan bahwa keterlibatan klub-klub dari daerah lain memberikan sinyal positif bagi masa depan olahraga panahan di Kaltim. Ia menyebut, “Tapi ini artinya bahwa pembinaan panahan di masing-masing daerah itu sudah mulai merata.”
Dalam kompetisi tersebut, Black Bee Archery Club tampil sebagai juara umum dengan torehan 20 medali emas. Di posisi kedua ada Olympus AR dari Balikpapan yang merupakan bagian dari skuad Indonesia, mengoleksi 15 medali emas. Disusul oleh Focus One, juga dari Balikpapan, yang menempati peringkat ketiga.
“Yang menjadi juara umum adalah Black Bee Archery Club dengan total raihan 20 medali emas,” jelas Rasman. Ia menambahkan, “Olympus AR dari skuad Indonesia dari Balikpapan itu dapatkan 15 medali emas.” Sedangkan untuk peringkat ketiga, “Yang ketiga adalah Focus One dari Balikpapan juga,” ujarnya.
Meski dominasi masih berada di tangan klub-klub besar dari Samarinda dan Balikpapan, Rasman optimistis akan munculnya kekuatan baru dari daerah-daerah lainnya. Ia menyoroti bahwa daerah seperti Penajam Paser Utara, Kutai Timur, Bontang, dan Kutai Kartanegara telah mulai menunjukkan performa yang menjanjikan. “Dari PPU, dari Kutim, dari Bontang, semuanya sudah ada memberikan warna, termasuk Kukar ya,” tuturnya.
Menurut Rasman, meskipun raihan medali dari daerah lain masih belum banyak, hal ini tidak mengurangi arti penting perkembangan yang sedang terjadi. “Selebihnya ada yang dapat tujuh, ada empat sekian macam ya,” tambahnya.
Ia berharap agar momentum ini menjadi motivasi bagi daerah untuk memperkuat pembinaan atlet secara berkelanjutan, dengan tujuan membentuk atlet-atlet panahan yang mampu berkompetisi di level nasional dan internasional. “Walaupun masih didominasi oleh Samarinda dan Balikpapan, tapi tidak dipungkiri bahwa daerah-daerah lain juga akan semakin, ke sini semakin semakin baik,” pungkas Rasman. [] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan