SAMARINDA – Di tengah dinamika birokrasi pemerintahan, integritas seorang pegawai negeri kerap diuji bukan hanya dari hasil kerja, tetapi juga dari konsistensi menjalankan tugas secara disiplin. Refleksi tersebut menjadi sorotan utama Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Rasman Rading, dalam apel pagi pegawai yang berlangsung di Halaman Kadrie Oening Tower, Samarinda, pada Selasa (08/07/2025).
Rasman memilih menekankan pentingnya kesadaran pribadi atas tanggung jawab yang diemban setiap aparatur sipil negara (ASN), termasuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). “Kita semua harus menekankan bahwa yang menjadi penekanan kita bersama, dimulai dari pimpinan Pak Kadis dan Ibu Sekdis, bahwa yang paling penting dilakukan di sini adalah kedisiplinan,” ujarnya.
Lebih jauh, ia mengaitkan disiplin bukan semata kewajiban administratif, melainkan sebagai cerminan dedikasi terhadap amanah publik. Dalam konteks instansi pemerintah, kata Rasman, ketidakdisiplinan bukan hanya mengganggu ritme kerja, tetapi juga berdampak nyata pada kesejahteraan pegawai. “Dan kita sudah merasakan ketidakdisiplinan itu dan ketidaktaatan itu membuat kita pemotongan TPP kalau tidak salah, itu membuat kita menjadi apa ya?” katanya, merujuk pada Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) yang terpangkas akibat pelanggaran aturan.
Ia menegaskan bahwa sistem digital yang digunakan dalam pengelolaan kepegawaian saat ini bersifat objektif, mencatat setiap absen atau keterlambatan secara akurat. “Ya termasuk yang karena mungkin tidak disiplin, absen, ya kan,” ujarnya, menyinggung penyebab teknis pemotongan tunjangan.
Namun demikian, Rasman menggarisbawahi bahwa esensi dari disiplin seharusnya tidak berhenti pada pengisian absensi pagi dan sore. Lebih dari itu, ia menyerukan pemahaman lebih dalam terkait arti tanggung jawab dan loyalitas sebagai pelayan publik. “Tapi yang lebih penting di sini adalah bagi saya dan pribadi saya secara pribadi saya secara tanggung jawab,” tegasnya.
Sebagai ASN yang berstatus PPPK, Rasman menyatakan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi nyata melalui etos kerja yang tinggi. “Bukan hanya sekadar hanya disiplin, absen di pagi hari, absen di sore hari, tapi yang lebih penting adalah tanggung jawab kita bersama bahwa tugas saya adalah sebagai aparatur sipil negara, P3K,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Pernyataan Rasman menjadi ajakan terbuka bagi seluruh pegawai Dispora Kaltim untuk menumbuhkan kembali semangat pelayanan yang dilandasi oleh rasa tanggung jawab pribadi. Disiplin, menurutnya, adalah pijakan awal menuju profesionalisme birokrasi yang berdampak pada kepuasan masyarakat terhadap layanan publik.
Budaya kerja yang dibangun atas dasar kesadaran bukan semata-mata akan menghasilkan pegawai yang patuh, tetapi juga melahirkan abdi negara yang tangguh, berintegritas, dan berorientasi pada pelayanan. Seruan Rasman ini menjadi pengingat bahwa tanggung jawab seorang ASN dimulai dari dirinya sendiri sebelum menular kepada rekan kerja dan masyarakat luas.[] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan