KUTAI KARTANEGARA – Upaya mendorong kesejahteraan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terus menunjukkan hasil positif di Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu desa yang sukses mengelola potensi wisata sebagai sumber ekonomi adalah Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan.
Sejak dibuka pada pertengahan 2022, wahana wisata rekreasi dan agrowisata desa telah memberikan pemasukan yang cukup besar bagi desa. Kepala Desa Loa Duri Ilir, Fakhri Arsyad, mengungkapkan bahwa pengelolaan destinasi wisata ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal.
BUMDes di Desa Loa Duri Ilir mengelola beberapa wahana wisata yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung, termasuk kolam renang dan permainan flying fox. Fakhri menyebutkan bahwa destinasi wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi warga desa.
Di sektor agrowisata, desa ini memiliki kebun salak pondoh, kebun jambu kristal, kolam pemancingan, dan lokasi perkembangbiakan unggas burung puyuh. Dengan konsep wisata berbasis pertanian, pengunjung tidak hanya dapat menikmati alam tetapi juga belajar tentang budidaya tanaman dan peternakan unggas.
Menurut Fakhri, pendapatan dari sektor wisata ini telah membantu BUMDes mengupah karyawan secara mandiri, tanpa bergantung pada bantuan pemerintah.
“Kami optimistis BUMDes bisa terus berkembang dan mengambil peran lebih besar dalam memajukan desa. Harapannya, wahana wisata ini semakin sukses sehingga BUMDes dapat berdiri sendiri dan menjadi penggerak utama perekonomian desa,” jelasnya.
Keberhasilan BUMDes di Desa Loa Duri Ilir sejalan dengan arahan dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar), Arianto, yang menekankan pentingnya kepala desa memetakan dan memanfaatkan potensi desanya secara maksimal.
“Mereka harus tahu sejauh mana potensi itu bisa dikembangkan demi kesejahteraan masyarakatnya,” ujar Arianto, umat, (23/05/2025).
Menurutnya, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah memberikan ruang bagi desa untuk mengelola sumber daya mereka, baik dalam sektor alam maupun ekonomi masyarakat. Salah satu instrumen penting yang dapat digunakan dalam pembangunan desa adalah BUMDes.
Saat ini, Kukar telah memiliki 193 BUMDes, di mana sebagian telah mendapatkan pembinaan dari pemerintah. Namun, masih terdapat tantangan dalam kapasitas sumber daya manusia yang belum sepenuhnya siap mengelola unit usaha secara profesional.
“Kalau ada SDM yang mumpuni, potensi desa itu bisa menjadi penggerak ekonomi lokal yang sangat kuat. Bisa lewat BUMDes, koperasi, atau program lain yang digerakkan dari desa,” terang Arianto.
DPMD Kukar terus berupaya mendorong desa-desa untuk mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada. Beberapa desa telah berhasil mengelola potensi lokalnya dengan baik, tetapi masih banyak yang tertinggal.
Sebagai langkah konkret, DPMD telah memberikan pelatihan kepada kepala desa dan pengurus BUMDes sepanjang tahun 2023, dengan fokus pada strategi pengelolaan usaha desa secara mandiri. Salah satu poin penting dalam pelatihan tersebut adalah pembentukan unit usaha dengan dukungan penyertaan modal dari APBDes, sehingga desa dapat mengembangkan ekonominya secara berkelanjutan.
Keberhasilan BUMDes Loa Duri Ilir menjadi bukti bahwa pengelolaan potensi desa secara maksimal dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan dukungan pemerintah daerah dan pengelolaan profesional, BUMDes dapat menjadi motor utama ekonomi desa, yang berdampak langsung pada peningkatan pendapatan warga. [] ADVERTORIAL
Redaksi04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan