Bupati Kukar: Atlet Disabilitas Bukan Objek Simpati

Bupati Kukar: Atlet Disabilitas Bukan Objek Simpati

KUTAI KARTANEGARA – Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, menegaskan bahwa atlet disabilitas tidak seharusnya dipandang sebagai pihak yang memerlukan rasa kasihan, melainkan individu yang layak mendapat dukungan nyata serta penghargaan atas capaian dan perjuangan mereka.

“Atlet disabilitas kita tidak butuh simpati. Mereka butuh ruang, dukungan, dan pengakuan. Mereka adalah pejuang, bukan korban,” ujar Edi dalam sebuah kegiatan pada Minggu (20/04/2025).

Ia mengapresiasi pencapaian atlet disabilitas dari Kukar yang telah menorehkan prestasi di ajang-ajang bergengsi, mulai dari tingkat provinsi hingga internasional. Menurutnya, pencapaian tersebut membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan dalam meraih kesuksesan.

Lebih lanjut, Edi menyebut para atlet disabilitas sebagai pahlawan olahraga yang tidak hanya membawa nama baik daerah, tetapi juga memberikan inspirasi bagi masyarakat luas. Semangat mereka yang terus menyala, meski di tengah keterbatasan, patut diteladani.

“Di balik setiap medali yang mereka raih, ada kisah tentang ketekunan, keberanian, dan semangat melampaui batas diri. Kita semua wajib menghargai itu,” ungkapnya.

Ia juga mengajak generasi muda untuk meneladani semangat para atlet disabilitas yang pantang menyerah dalam menghadapi tantangan.

Dalam kesempatan itu, Edi mendorong pengurus baru National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kukar untuk memperluas pembinaan dan menjangkau talenta-talenta potensial yang belum terfasilitasi. Ia menekankan pentingnya pencarian bakat yang menyeluruh, hingga ke daerah terpencil.

“Setiap anak dengan disabilitas di daerah terpencil berhak mendapat kesempatan yang sama,” tegasnya.

Pemkab Kukar, lanjut Edi, akan terus memberikan dukungan, baik dalam bentuk fasilitas, pelatihan berkualitas, maupun pendampingan psikologis, untuk meningkatkan kepercayaan diri para atlet.

“Kami percaya NPCI Kukar bisa menjadi pionir dalam menciptakan ekosistem olahraga yang inklusif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Dengan dukungan kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga olahraga, Edi optimistis Kukar mampu mencetak lebih banyak atlet disabilitas yang berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam membangun ekosistem yang mendukung atlet disabilitas secara menyeluruh.

“Mereka adalah bagian dari kita yang patut dibanggakan, bukan dikasihani,” tutupnya.

Dengan semangat inklusivitas, Kutai Kartanegara berkomitmen menjadi pelopor kemajuan olahraga disabilitas di tingkat daerah, sebagai bentuk nyata dari prinsip kesetaraan dan penghargaan terhadap setiap pencapaian, tanpa memandang kondisi fisik. []

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com