Damayanti Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan Anak di Kaltim

SAMARINDA – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti, menyoroti masih tingginya angka kasus kekerasan terhadap anak di daerah ini. Hingga Juli 2025, tercatat lebih dari 400 anak di Kaltim menjadi korban kekerasan, baik di lingkungan keluarga maupun di luar rumah.

Menurutnya, persoalan ini tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah atau keluarga semata. Seluruh elemen masyarakat memiliki tanggung jawab untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi tumbuh kembang anak. Ia menekankan bahwa kondisi keluarga yang rapuh sering kali menjadi pemicu utama terjadinya kekerasan.

“Sangat miris sekali jika kemudian per Juli ini ada 400 lebih anak-anak yang mengalami kekerasan dan ini harus dicari tahu permasalahannya di mana, serta kekerasan anak-anak ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau keluarga,” ujar Damayanti kepada awak media saat ditemui di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kamis (28/08/2025).

Selain itu, Damayanti juga menyinggung maraknya kasus perundungan (bullying) di sekolah. Ia menilai hal ini harus segera mendapat perhatian serius karena dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Solusi yang ditawarkan adalah memperkuat pendidikan karakter sejak anak usia dini.

“Pendidikan karakter itu tidak boleh kita abaikan, dimulai dari PAUD, TK hingga SD harus mendapat perhatian serius, karena pembentukan karakter dimulai dari sejak dini dan keluarga adalah madrasah pertama bagi seorang anak,” kata Damayanti.

Ia menambahkan, membangun akhlak dan etika sejak dini merupakan pondasi penting untuk mencegah kekerasan maupun tindakan perundungan. Keluarga, lanjutnya, memiliki peran sentral dalam mengajarkan adab serta membentuk karakter anak.

“Jika orang tua tidak atau belum siap dengan pengetahuan tentang parenting, maka risiko terjadinya kekerasan semakin besar, sehingga edukasi keluarga sangat penting,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Balikpapan tersebut.

Damayanti menegaskan bahwa meningkatnya kasus kekerasan anak di Kaltim harus menjadi alarm bagi semua pihak. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, keluarga, serta masyarakat dinilai menjadi kunci utama untuk menekan angka kekerasan sekaligus memastikan anak-anak dapat tumbuh dalam suasana yang sehat, aman, dan penuh kasih sayang.

Dengan penguatan pendidikan karakter sejak usia dini, ia berharap generasi muda Kaltim dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak, beretika, serta mampu menghadapi tantangan masa depan tanpa terbebani trauma akibat kekerasan. [] ADVERTORIAL

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting : Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com