Demonstrasi Iringi Pesta Supermewah Bezos

ITALIA – Kemewahan pesta pernikahan miliarder asal Amerika Serikat, Jeff Bezos, dengan jurnalis dan pilot Lauren Sanchez, di kota ikonik Venesia memantik reaksi keras dari warga setempat. Perayaan yang digelar di kota laguna itu disebut menelan biaya fantastis, mencapai US$55 juta atau sekitar Rp894 miliar (dengan kurs Rp16.271 per dolar AS). Namun, di balik gemerlapnya pesta, puluhan warga turun ke jalan, menyuarakan kekecewaan mereka atas kehadiran sang taipan dan pesta supermewah tersebut.

Aksi protes berlangsung sehari setelah acara digelar, tepatnya pada Sabtu (28/6). Para pengunjuk rasa mengecam kehadiran Bezos, menyuarakan perlawanan terhadap simbolisasi kekuasaan dan ketimpangan ekonomi yang menurut mereka makin kentara. “Bezos, enyahlah!” teriak salah satu warga. Sementara demonstran lain menimpali, “Keluar dari laguna kami!”

Beberapa dari demonstran bahkan mengibarkan bendera Palestina sebagai bentuk protes politik. Mereka menganggap Bezos memiliki kedekatan dengan Presiden AS Donald Trump, yang secara global dikenal memiliki kebijakan luar negeri yang kontroversial, terutama terkait konflik bersenjata. “Bezos terkait dengan Trump yang menggelontorkan banyak uang untuk perang. Kami mendukung perdamaian!” seru seorang demonstran perempuan dengan nada lantang.

Tidak hanya dari kalangan lokal, aksi protes juga diikuti warga asing yang turut prihatin. Salah satunya adalah Hans Peter Martin dari Austria yang menilai pesta tersebut sebagai bentuk eksploitasi terhadap kota yang selama ini berjuang melawan overturisme. “Bezos menyalahgunakan Venesia sebagai panggung untuk memamerkan kekayaannya,” ujar Hans.

Meski demikian, para pengunjuk rasa menegaskan bahwa protes mereka bukan didorong oleh rasa iri, melainkan oleh kesenjangan yang mencolok. Salah seorang peserta aksi, yang mengaku sebagai karyawan Amazon, menyoroti kondisi kerja dan upah rendah yang dialaminya. “Kami hampir tidak mampu membayar sewa,” ungkap seorang perempuan yang bekerja di marketplace milik Bezos tersebut.

Di sisi lain, pejabat Pemerintah Kota Venesia menyatakan ketidaksenangannya terhadap aksi protes tersebut. Mereka menganggap demonstrasi itu tidak beralasan dan berlebihan. “Menentang pernikahan (pernikahan apa pun) itu sudah konyol. Di sini, kita telah melampaui semua batas akal sehat,” demikian pernyataan resmi dari otoritas kota.

Meskipun begitu, dampak ekonomi dari pesta pernikahan Bezos-Sanchez tak dapat diabaikan. Kementerian Pariwisata Venesia mencatat bahwa pemasukan dari perayaan itu mencapai 68 persen dari omzet tahunan sektor pariwisata di kota tersebut. Selain itu, pasangan tersebut dikabarkan menyumbangkan masing-masing satu juta euro kepada tiga lembaga kebudayaan di Venesia sebagai bentuk kontribusi sosial.

Namun, di tengah pujian atas dampak ekonominya, pesta ini tetap menjadi simbol kontras yang kuat antara kekayaan ekstrem dan realitas keseharian warga biasa. Bagi sebagian orang, pesta ini adalah perayaan cinta dan kesuksesan. Namun bagi sebagian lainnya, ini adalah pengingat menyakitkan atas ketimpangan yang semakin lebar. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com