Disbun Kukar Gelar FGD Cegah Kebakaran Lahan

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Strategi Penanganan Dampak Perubahan Iklim Melalui Pengembangan Sinergitas dan Keberlanjutan dalam Pengendalian Kebakaran Lahan Perkebunan”. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Sawit Disbun Kukar, Tenggarong, Kamis (18/09/2025).

Kegiatan ini merupakan inisiatif Kepala Bidang Perlindungan, Rudiyanto Hamli, yang berkolaborasi dengan Perkebunan Besar Swasta (PBS) serta mitra pembangunan. FGD ini menghadirkan berbagai pihak untuk membahas strategi pengendalian kebakaran lahan yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.

Turut hadir Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan Disbun Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Asmirilda, yang menegaskan komitmen provinsi dalam memberikan dukungan strategis kepada daerah. Kehadiran Asmirilda menunjukkan perhatian pemerintah provinsi terhadap upaya pencegahan kebakaran lahan, terutama yang berpotensi meningkat seiring perubahan iklim.

Selain itu, forum ini juga melibatkan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar. Kedua instansi ini memiliki peran penting, baik dari sisi perlindungan lingkungan maupun penanggulangan darurat bencana. Kehadiran mereka memperkaya diskusi, khususnya terkait koordinasi lintas sektor dalam mitigasi kebakaran lahan.

Tidak hanya dari unsur pemerintah, sejumlah perusahaan kelapa sawit di Kukar turut hadir, mengingat kontribusi besar sektor swasta dalam pengelolaan perkebunan berkelanjutan. Perwakilan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) juga ikut serta, termasuk KTPA Sambintulung dari Kecamatan Muara Kaman.

Sekretaris Disbun Kukar, M. Taufik Rahmani, menegaskan bahwa perubahan iklim membawa dampak serius terhadap sektor perkebunan. Peningkatan suhu, curah hujan tidak menentu, serta ancaman kekeringan meningkatkan risiko kebakaran lahan. Karena itu, strategi pencegahan harus dilakukan secara terpadu melibatkan seluruh pihak.

“Sinergi menjadi faktor kunci. Pemerintah daerah tidak dapat berjalan sendiri, melainkan perlu didukung oleh perusahaan perkebunan dan KTPA yang aktif di lapangan. Dengan begitu, efektivitas pengendalian kebakaran dapat semakin ditingkatkan,” ujar Taufik.

Taufik juga menekankan pentingnya keberlanjutan program. “Tidak hanya penanganan saat kebakaran terjadi, tetapi juga membangun sistem pencegahan jangka panjang melalui edukasi, penguatan kelembagaan, dan penerapan teknologi deteksi dini,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Disbun Kaltim menyerahkan 15 unit Alat Pelindung Diri (APD) lengkap kepada KTPA Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman. Perlengkapan ini mencakup baju pemadam, sepatu, helm, masker, kacamata, sarung tangan, dan ransel.

Asmirilda menjelaskan, bantuan ini bersumber dari dana Pemerintah Provinsi melalui Disbun Kaltim, dengan tujuan memotivasi masyarakat, khususnya KTPA, agar lebih giat dalam upaya pencegahan kebakaran. “Wilayah Sabintulung hampir setiap tahun selalu terdeteksi kebakaran. Dengan adanya bantuan APD ini, harapannya kebakaran bisa diminimalkan bahkan dicegah,” ujarnya.

FGD ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga mampu menghasilkan rekomendasi nyata yang dapat diimplementasikan. Disbun Kukar menargetkan terbangunnya mekanisme koordinasi lebih terstruktur antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat, sehingga strategi pengendalian kebakaran lahan dapat berjalan lebih efektif.

Ke depan, kegiatan FGD akan dilanjutkan dengan pendalaman terkait peran dan fungsi seluruh stakeholder. Tujuannya agar upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran lahan dapat dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan, sekaligus menyesuaikan dengan tantangan yang muncul akibat perubahan iklim. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com