Disbun Respons Aspirasi Pembangunan Jalan Petani Sawit

KUTAI KARTANEGARA – Koperasi Belayan Sejahtera mendorong percepatan pembangunan infrastruktur jalan menuju wilayah Kecamatan Kembang Janggut sebagai kebutuhan mendesak yang harus segera diprioritaskan pemerintah. Desakan tersebut muncul karena akses jalan yang belum optimal dinilai berpengaruh besar terhadap kelancaran distribusi hasil perkebunan, khususnya tandan buah segar (TBS) milik petani sawit swadaya, yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut.

Ketua Koperasi Belayan Sejahtera, Jamaluddin, mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan elemen fundamental dalam keberlanjutan usaha perkebunan rakyat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Menurutnya, kondisi jalan yang rusak dan belum sepenuhnya berpengerasan membuat biaya distribusi meningkat, waktu tempuh lebih lama, dan pada akhirnya memengaruhi nilai jual TBS yang diterima petani.

“Infrastruktur, terutama jalan menuju wilayah kami, benar-benar harus menjadi perhatian. Distribusi akan jauh lebih efisien jika jalannya layak. Ini berpengaruh besar pada biaya pengangkutan dan pendapatan petani,” ucapnya di Tenggarong Seberang, Sabtu (04/10/2025).

Jamaluddin menjelaskan, setiap hari truk pengangkut hasil kebun harus melewati jalur yang masih jauh dari standar infrastruktur ideal. Kondisi tersebut bukan hanya menyulitkan petani, tetapi juga memperlambat perputaran ekonomi masyarakat di Kembang Janggut dan sekitarnya. Ia menilai bahwa jalan yang tidak memadai membuat petani swadaya sulit mencapai efisiensi usaha, padahal sektor perkebunan sawit merupakan salah satu penggerak ekonomi lokal.

Ia menambahkan bahwa infrastruktur layak akan mempercepat mobilitas hasil produksi dari kebun menuju pabrik, menekan biaya operasional, serta menjaga stabilitas pendapatan petani. Jamaluddin menyebut bahwa meskipun beberapa titik jalan saat ini sedang dalam proses peningkatan, percepatan pembangunan tetap diperlukan agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat.

Ia memahami adanya kebijakan efisiensi anggaran baik di tingkat pusat maupun daerah, namun menilai pembangunan infrastruktur strategis tidak boleh tertunda terlalu lama karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan petani. “Progresnya sudah ada, tetapi kami berharap percepatannya terus ditingkatkan. Infrastruktur adalah kebutuhan vital bagi masyarakat dan keberlangsungan usaha perkebunan,” ungkapnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan (Disbun) Kukar, Subagio, menyampaikan bahwa pemerintah daerah memahami urgensi perbaikan infrastruktur bagi petani sawit swadaya. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis serta pemerintah kecamatan untuk menyampaikan kebutuhan infrastruktur yang menjadi prioritas masyarakat dan pelaku perkebunan.

“Kami memahami bahwa akses jalan sangat menentukan efisiensi produksi dan distribusi hasil kebun. Masukan dari Koperasi Belayan menjadi catatan penting bagi kami untuk diteruskan kepada instansi teknis yang menangani infrastruktur,” ucap Subagio.

Subagio menambahkan bahwa Disbun Kukar juga siap mendukung penguatan koperasi melalui pendampingan teknis, pembinaan tata kelola kebun, serta fasilitasi data yang dibutuhkan untuk menunjang perencanaan pembangunan. Ia menilai bahwa perkebunan rakyat di Kecamatan Kembang Janggut memiliki potensi besar untuk berkembang jika didukung sarana infrastruktur yang memadai.

“Perkebunan rakyat di Kembang Janggut memiliki potensi besar. Dengan infrastruktur yang memadai, potensi itu bisa berkembang lebih optimal dan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan petani,” tutupnya. [] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com