Dispar Kukar Bina Pokdarwis Tingkatkan Wisata

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) memperkuat komitmen pengembangan destinasi wisata desa melalui kolaborasi strategis dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Salah satu mitra utama yang diandalkan adalah Pokdarwis Bekayuh Beumbai Bebudaya (B3) Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, yang dinilai sukses mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan pengelolaan wisata berkelanjutan. Prestasi kelompok ini di tingkat provinsi hingga nasional menjadi bukti nyata potensi desa dalam memajukan sektor pariwisata lokal.

Pokdarwis B3 Desa Pela tidak hanya berhasil menyulap kawasan desa menjadi destinasi menarik, tetapi juga aktif menjaga kelestarian Pesut Mahakam, mamalia air tawar langka yang menjadi ikon Kalimantan Timur (Kaltim). Inisiatif ini menjadi model pengelolaan wisata berbasis ekosistem, menggabungkan edukasi lingkungan dengan aktivitas wisata seperti menyusuri sungai menggunakan bekayuh (perahu tradisional) sambil mengamati habitat pesut. Keunikan ini mengantarkan Desa Pela meraih penghargaan di tingkat nasional, sekaligus mendorong desa-desa lain di Kukar untuk berinovasi.

Plt. Kepala Dispar Kukar, Arianto, menegaskan bahwa keberhasilan Pokdarwis Desa Pela akan menjadi acuan bagi pengembangan desa wisata lainnya. “Kolaborasi ini adalah upaya memberikan stimulus kepada Pokdarwis lain agar terus menggali potensi unggulan, termasuk yang belum terjamah. Desa Pela adalah bukti bahwa inovasi dan pelestarian bisa berjalan seiring,” ujarnya pada Jumat (11/04/2025).

Untuk memperluas dampak positif ini, Dispar Kukar menyiapkan program pembinaan intensif, mulai dari pelatihan peningkatan kapasitas SDM, pendampingan sertifikasi, hingga bantuan fasilitas penunjang wisata. Arianto menambahkan, peran Pokdarwis sebagai pintu masuk pengembangan destinasi sangat krusial. “Mereka adalah ujung tombak yang memahami kondisi lokal. Dengan dukungan tepat, destinasi yang dibangun pemdes dan kecamatan bisa berkembang lebih cepat,” jelasnya.

Keterlibatan masyarakat melalui Pokdarwis dinilai sebagai kunci keberhasilan. Di Desa Pela, warga tidak hanya berperan sebagai pengelola, tetapi juga menjadi pemandu wisata yang mengedukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga ekosistem sungai. Pendekatan partisipatif ini menciptakan rasa memiliki, sehingga upaya konservasi Pesut Mahakam mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

Dispar Kukar optimis langkah ini akan mendongkrak jumlah desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan. Selain meningkatkan ekonomi lokal melalui kunjungan wisatawan, program ini diharapkan memperkenalkan kekayaan budaya dan alam Kukar secara lebih luas. “Kami ingin setiap desa memiliki ciri khas, seperti Desa Pela dengan pesut dan budayanya. Ini bukan sekadar pariwisata, tapi juga upaya melestarikan warisan untuk generasi mendatang,” pungkas Arianto.

Dengan semangat kolaborasi, Kukar berpotensi menjadi contoh pengembangan pariwisata desa yang harmonis antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Kesuksesan Desa Pela membuktikan bahwa potensi terbesar seringkali berasal dari sumber daya yang selama ini “tersembunyi” di pedesaan. [] ADVERTORIAL

Penulis: Dedy Irawan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com