Dispar Kukar Dukung Tarian Bernarasi, Kerigit Madang Jadi Sorotan

KUTAI KARTANEGARA — Dunia seni pertunjukan di Kutai Kartanegara kembali memperlihatkan geliatnya melalui karya orisinal Sanggar Tari Lentera. Dalam perhelatan Malam Grand Final Teruna Dara Duta Pariwisata Kukar 2025 yang digelar Sabtu malam (05/07/2025) di Lapangan Beladiri Kompleks Stadion Aji Imbut Tenggarong Seberang, sanggar ini menghadirkan tari Jepen kreasi bertajuk Kerigit Madang, yang berhasil menggabungkan warisan budaya dengan dinamika psikologis yang menyentuh.

Alih-alih menampilkan tarian sekadar sebagai hiburan, Sanggar Lentera menawarkan perspektif baru: tari sebagai medium introspeksi dan penyampai emosi terdalam. Tokoh utama dalam pertunjukan ini, Kerigit Madang, digambarkan sebagai perempuan tangguh dari pedalaman, yang dalam keceriaan dan ketegarannya ternyata menyimpan duka yang tak pernah ia tunjukkan, kecuali kepada langit malam.

“Tari ini tetap berakar dari Jepen, tapi kami kemas dengan cerita tentang Kerigit Madang, seorang perempuan mandiri dan bijaksana dari pedalaman. Meski terlihat kuat dan ceria, ia menyimpan luka dan kekecewaan yang tak diungkapkan kepada siapa pun, kecuali kepada langit malam,” ujar pelatih Sanggar Lentera, Dhipa Nursandi, Selasa (08/07/2025).

Sebanyak 10 hingga 15 penari dilibatkan dalam satu penampilan. Mereka menjalani pelatihan intensif untuk mendalami karakter dan nuansa batin tokoh. Dhipa menegaskan bahwa pendekatan ini dilakukan agar setiap ekspresi memiliki bobot emosional dan makna yang dapat dirasakan penonton secara personal.

Koreografi Kerigit Madang dikembangkan bersama Abi Arisandi, Putra Duta Tari Kukar 2024. Gerakan tari dibentuk untuk memperlihatkan transisi batin sang tokoh dari gairah hidup, semangat, hingga refleksi batin yang pilu. Semua dikemas dalam ragam gerak Jepen yang tetap mempertahankan identitas geraknya namun ditambah sentuhan dramatis yang menyentuh.

Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kukar, Zikri Umulda, menilai karya ini sebagai inovasi yang menggembirakan dalam peta seni pertunjukan lokal. “Penampilan seperti ini menunjukkan bahwa seni tari bisa menjadi media edukasi budaya. Kami selalu berupaya menghadirkan para seniman dalam setiap event agar kegiatan tidak hanya meriah tetapi juga bernilai,” katanya.

Ia menegaskan bahwa Dispar Kukar terus memberikan dukungan terhadap keberlangsungan seni tradisi melalui fasilitasi ruang pentas yang inklusif. “Setiap karya seni yang ditampilkan adalah wajah dari identitas daerah kita,” tegas Zikri.

Kerigit Madang bukan sekadar penampilan tari. Ia hadir sebagai upaya penyambung antara kearifan lokal dan ekspresi jiwa yang universal. Di tengah modernitas, Sanggar Lentera mengingatkan bahwa cerita manusia tetap relevan ketika disampaikan melalui gerak, cahaya, dan musik tradisi yang dimaknai ulang.[] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com