oplus_4128

Dispar Kukar Luncurkan Peta Wisata Terpadu Tenggarong

KUTAI KARTANEGARA — Upaya menghadirkan pariwisata yang terstruktur dan mudah diakses oleh wisatawan terus dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar). Salah satu inovasi terbaru yang dikenalkan adalah Travel Map of Tenggarong and Surroundings, sebuah peta wisata terpadu yang menyuguhkan informasi destinasi secara visual dan tematik.

Peta ini dikembangkan untuk mendukung kemudahan navigasi sekaligus memperluas cakupan promosi terhadap sejumlah objek wisata di jantung Kota Tenggarong dan daerah sekitarnya. Pendekatan ini dinilai mampu memperkuat daya saing Kukar sebagai tujuan wisata yang modern dan terorganisasi.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ahmad Ivan, mengatakan bahwa kehadiran peta ini merupakan bagian dari strategi branding dan promosi destinasi yang menggabungkan unsur visual yang menarik dengan informasi yang padat dan akurat.

“Travel Map ini dirancang tidak hanya sebagai panduan praktis, tapi juga sebagai alat promosi visual yang efektif. Dengan desain menarik, informatif, dan mudah dibaca, wisatawan akan lebih tertarik mengeksplorasi seluruh potensi wisata yang kami tawarkan,” ucap Ivan di Tenggarong, Kamis (12/06/2025).

Sebanyak 14 destinasi yang dianggap mewakili keragaman wisata di Kukar ditampilkan dalam peta tersebut. Di antaranya adalah Taman Kota Raja, Jam Bentong, Pulau Kumala, Creative Park, hingga tempat edukatif seperti Museum Mulawarman dan Planetarium Jagad Raya. Tak ketinggalan, panorama alam seperti Waduk Panji Sukarame dan Air Terjun Perjiwa juga masuk dalam daftar.

“Kami ingin peta ini menjadi alat pendorong wisata tematik. Wisatawan bisa memilih fokus kunjungan mereka, apakah ingin wisata sejarah, edukasi, alam, atau rekreasi keluarga. Semua opsi tersedia dalam satu peta,” tambah Ivan.

Untuk menjangkau berbagai kalangan, travel map ini tersedia dalam dua bentuk: versi cetak dan versi digital. Versi cetak akan disebarluaskan di titik-titik strategis, sementara versi digital dapat diakses melalui platform daring.

“Format digital ini memungkinkan promosi lebih luas, termasuk diunggah ke media sosial, situs resmi pemerintah, dan aplikasi travel,” jelas Ivan.

Penyusunan peta ini melibatkan kolaborasi antara desainer lokal, komunitas, dan pengelola objek wisata. Dengan representasi visual yang mencerminkan ciri khas tiap lokasi, peta ini tidak hanya informatif, tetapi juga mencerminkan identitas budaya setempat.

“Misalnya, ikon Jam Bentong dan Museum Mulawarman ditampilkan dengan elemen arsitektur khasnya, agar wisatawan bisa langsung mengenali dari gambar. Ini penting untuk menarik perhatian visual pertama kali,” katanya.

Dispar Kukar berharap peta ini dapat menjadi pemantik minat wisatawan untuk menjelajahi lebih dari satu destinasi dalam kunjungan mereka, sehingga dampak ekonomi bisa tersebar merata di berbagai titik wisata.

“Kami ingin setiap wisatawan yang datang, membawa pulang pengalaman lengkap. Peta ini adalah pintu pembuka untuk pengalaman itu,” tutup Ivan.[] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com