KUTAI KARTANEGARA — Upaya transformasi sektor pariwisata di Kutai Kartanegara (Kukar) kini menapaki babak baru. Melalui Dinas Pariwisata (Dispar), Pemerintah Kabupaten Kukar mulai menempatkan destinasi wisata sebagai ruang pembelajaran dan pelestarian lingkungan. Fokus revitalisasi Kebun Anggrek di kawasan Waduk Panji Sukarame menjadi langkah strategis dalam pengembangan pariwisata hijau yang mengedepankan konservasi dan nilai edukatif.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Patrianta, menyampaikan bahwa revitalisasi Kebun Anggrek bukan sekadar pemulihan tampilan fisik, melainkan sebuah pendekatan menyeluruh untuk mengembalikan fungsi kawasan sebagai pusat konservasi flora endemik Kalimantan. “Kita memang sudah merawat dan memelihara, tapi untuk beberapa bagian, terutama pada area tanam dan akses pejalan kaki, perlu revitalisasi total. Tahun ini, kami fokus pada perbaikan Kawasan Anggrek sebagai bagian utama dari kebun,” ujarnya di Tenggarong, Rabu (25/06/2025).
Kebun Anggrek yang dulunya menjadi destinasi alternatif warga Tenggarong dan sekitarnya, perlahan mengalami penurunan kualitas akibat usia infrastruktur dan minimnya inovasi fasilitas. Padahal, potensi kawasan ini sangat besar, tidak hanya sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai laboratorium alam bagi pelajar, peneliti, hingga komunitas pecinta lingkungan.
Langkah revitalisasi mencakup perbaikan jalur pedestrian, penataan ulang pola tanam, penguatan struktur pendukung vegetasi, serta penambahan fasilitas umum yang menunjang kenyamanan pengunjung. Dispar Kukar juga akan memperbarui papan informasi sebagai sarana edukatif agar pengunjung memahami pentingnya pelestarian flora khas Kalimantan, terutama anggrek hutan tropis yang semakin langka.
Dalam konteks pengelolaan, pemerintah daerah membuka ruang kolaborasi dengan pihak luar, termasuk swasta dan lembaga pendidikan, untuk bersama-sama mengelola Kebun Anggrek secara profesional dan berkelanjutan. Model kerja sama ini diharapkan menjadi contoh bagaimana konservasi bisa berjalan selaras dengan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Harapannya, ke depan Kebun Anggrek bukan hanya jadi tempat berfoto, tapi juga menjadi ruang belajar, penelitian, dan pelestarian flora langka. Kita ingin kebun ini menjadi kebanggaan Kukar dan Kalimantan Timur secara umum,” kata Ridha.
Tidak berhenti di situ, revitalisasi Kebun Anggrek juga menjadi bagian dari rencana pengembangan destinasi tematik yang menghubungkan kawasan ini dengan Museum Kayu dan objek wisata sekitar Waduk Panji Sukarame. Konsep integrasi tersebut akan membentuk koridor wisata edukatif yang menawarkan pengalaman lebih mendalam bagi pengunjung.
Dengan pendekatan yang tidak hanya menekankan aspek visual tetapi juga keberlanjutan dan nilai pendidikan, Kukar membuktikan komitmennya sebagai kabupaten yang mendukung pembangunan pariwisata berbasis lingkungan. Proyek revitalisasi ini pun diharapkan mampu menciptakan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat serta pelestarian kekayaan hayati daerah.[] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah