Dispar Kukar Siap Dorong Revitalisasi Taman Gubang

KUTAI KARTANEGARA — Pembangunan sektor pariwisata berbasis komunitas menjadi salah satu perhatian utama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam memperkuat ekonomi lokal desa. Salah satu contoh nyata dari inisiatif ini terlihat di Taman Gubang, Desa Loa Ulung, yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat dan kini tengah diupayakan untuk bangkit kembali melalui dukungan lintas sektor.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Ridha Patrianta, menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait merupakan kunci utama dalam menjaga keberlanjutan destinasi seperti Taman Gubang. “Kami melihat semangat besar dari masyarakat di desa seperti Loa Ulung. Itu menjadi penyemangat kami untuk terus membina, mendampingi, dan memperkuat infrastruktur serta SDM pengelola wisata. Wisata mandiri tetap bisa maju jika ada kolaborasi nyata dari semua pihak,” ujarnya, Senin (23/06/2025).

Menurut Ridha, kendala yang dihadapi destinasi desa tidak hanya terbatas pada minimnya anggaran, tetapi juga berkaitan dengan lemahnya sistem pendukung seperti promosi digital, manajemen wisata, dan keterbatasan akses. Untuk itu, Dispar Kukar aktif berkoordinasi dengan instansi terkait guna memberikan solusi terpadu. “Kami di Dispar tidak ingin masyarakat berjalan sendiri. Oleh karena itu, kami aktif membangun sinergi lintas perangkat daerah seperti Dinas Pekerjaan Umum untuk infrastruktur akses jalan, Dinas Koperasi dan UKM untuk memperkuat peran UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) lokal, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan destinasi wisata,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Loa Ulung, Hermi, menyatakan bahwa pengelolaan Taman Gubang saat ini masih mengandalkan swadaya warga, tanpa dukungan langsung dari APBDes karena status kepemilikan aset yang belum sah di bawah desa. “Kami sudah bantu dengan jalan semenisasi dan penerangan, tapi kami tidak bisa masuk terlalu jauh karena ini bukan aset milik desa. Semua operasionalnya masih ditanggung oleh pengelola,” ujarnya.

Hermi menambahkan bahwa keterbatasan akses jalan dan fasilitas yang menua menjadi hambatan besar dalam mengembangkan Taman Gubang. “Bus besar kesulitan masuk, itu menghambat rombongan datang. Padahal objek ini bisa berkembang jauh kalau sarana penunjangnya kuat,” tambahnya.

Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari sisi regulasi maupun infrastruktur, sinergi yang terus dibangun antara Dispar Kukar dan masyarakat Desa Loa Ulung menumbuhkan optimisme terhadap masa depan Taman Gubang. Revitalisasi fasilitas umum, pelatihan untuk UMKM, dan pembukaan jalur promosi digital diyakini mampu menghidupkan kembali daya tarik wisata ini.

Dengan pendekatan gotong royong dan kemitraan yang inklusif, Taman Gubang memiliki peluang besar untuk menjadi ikon wisata komunitas yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat desa secara berkelanjutan.[] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com