SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) menilai peran pemuda dalam membangun daerah akan semakin besar jika diiringi dengan pemahaman literasi digital yang kuat. Dalam menyikapi era teknologi yang kian maju, Dispora Kaltim mengajak generasi muda untuk tidak hanya aktif bermedia sosial, tetapi juga memanfaatkannya sebagai sarana meningkatkan kapasitas dan kontribusi terhadap pembangunan.
Hal itu ditegaskan oleh Hasbar Mara, Analis Muda Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (08/07/2025). Ia menyampaikan bahwa generasi muda harus mulai mengubah cara pandang terhadap teknologi, terutama media sosial, dengan menjadikannya alat strategis untuk mendukung pengembangan diri.
“Harapan kami, pemuda di Kalimantan Timur mulai membuka diri dan mengubah mindset menjadi pemuda yang betul-betul bisa menjadi harapan bangsa,” ujar Hasbar.
Dispora Kaltim telah menyiapkan berbagai program yang menyasar kelompok pemuda dari pelajar, mahasiswa, hingga komunitas tingkat desa. Program ini tidak hanya menyentuh aspek olahraga dan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan semangat inovasi dan enterpreneurship melalui dunia digital.
“Di Dispora, kami sudah membuka peluang seluas-luasnya. Tinggal mereka yang harus menjemput bola. Jangan hanya menunggu atau berdiam diri. Pemuda harus aktif mencari informasi,” tegasnya.
Menurut Hasbar, pemanfaatan media sosial secara bijak bisa menjadi kunci kesuksesan generasi muda di tengah ketatnya persaingan global. Ia menyoroti pentingnya menggunakan platform digital tidak semata untuk hiburan, tetapi sebagai sarana membangun jejaring dan mengakses peluang yang dapat mengembangkan potensi individu.
“Semua kegiatan yang dibutuhkan oleh pemuda itu sebenarnya bisa didapat dari media sosial. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya untuk kebaikan diri kita,” jelasnya.
Ia menambahkan, banyak pemuda saat ini terjebak dalam konsumsi konten yang bersifat hiburan semata dan kurang bermanfaat. Padahal, media sosial bisa menjadi alat untuk mempromosikan usaha, mencari beasiswa, atau mengikuti pelatihan yang relevan.
“Media sosial sering membuat kita terlena dengan hal-hal negatif. Banyak yang menggunakannya hanya untuk hiburan, padahal itu tidak berdampak secara ekonomi atau pengembangan diri,” ungkapnya.
Melalui pendekatan inklusif dan partisipatif, Dispora Kaltim berharap pemuda dapat mengambil peran lebih besar dalam pembangunan daerah, terlebih Kalimantan Timur akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN). Perubahan cara pandang terhadap teknologi diyakini akan berdampak positif bagi masa depan daerah dan bangsa.
“Maka dari itu, kami harap pemuda bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Gunakanlah untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat, baik untuk pengembangan diri maupun untuk masyarakat,” pungkas Hasbar. [] ADVERTORIAL
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan