SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong kesetaraan dan profesionalisme di dunia olahraga, termasuk bagi atlet disabilitas. Salah satu langkah yang diambil adalah penyelenggaraan pelatihan classifier, yakni pelatihan untuk menentukan klasifikasi jenis dan tingkat kecacatan atlet, demi menjamin keadilan dalam kompetisi.
Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, Thomas Alva Edison, mengungkapkan bahwa dukungan untuk atlet disabilitas sejajar dengan atlet pada umumnya. “Program untuk atlet disabilitas sama saja seperti atlet lainnya, termasuk pelatihan peningkatan sumber daya manusia,” ujar Thomas saat ditemui di Kantor Dispora Kaltim, Jumat (08/08/2025).
Menurutnya, program ini telah dijalankan melalui berbagai inisiatif, baik yang berasal dari Dispora Kaltim sendiri maupun hasil kerja sama dengan pihak lain. “Kami sudah menjalankan berbagai program, baik dari inisiatif Dispora maupun kerja sama dengan pihak lain. Contohnya, tahun lalu diadakan pelatihan classifier,” jelasnya.
Thomas menerangkan bahwa classifier adalah keahlian khusus yang memerlukan pemahaman detail mengenai berbagai jenis dan tingkat disabilitas atlet. “Misalnya, untuk atlet dengan gangguan penglihatan, ada yang buta total dan ada yang hanya bisa melihat bayangan. Begitu juga dalam cabang tenis meja, jika seorang atlet kehilangan kaki kiri dan kanan, maka lawannya akan memiliki tingkat kecacatan yang setara. Tugas classifier adalah memastikan pertandingan berlangsung adil,” terangnya.
Ia menambahkan, proses klasifikasi ini bukanlah pekerjaan yang ringan. Seorang classifier harus memastikan bahwa setiap atlet berada pada kelompok yang tepat sesuai tingkat kecacatannya, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. “Pekerjaan sebagai classifier cukup berat karena harus menentukan klasifikasi yang tepat. Meski sama-sama memiliki disabilitas, setiap atlet perlu diklasifikasikan agar kompetisinya setara,” tambahnya.
Pelatihan classifier yang digelar Dispora Kaltim ini menjadi penting karena klasifikasi yang akurat adalah fondasi dari sportivitas dalam olahraga disabilitas. Dengan adanya klasifikasi yang tepat, pertandingan dapat berjalan dengan adil dan hasilnya benar-benar mencerminkan kemampuan atlet, bukan dipengaruhi oleh ketidakseimbangan kondisi fisik.
Selain meningkatkan keahlian classifier, pelatihan ini juga diharapkan dapat menambah jumlah tenaga ahli di bidang klasifikasi di Kaltim. Saat ini, jumlah classifier yang tersertifikasi masih terbatas, sehingga keberadaan mereka sangat dibutuhkan, terutama saat pelaksanaan kejuaraan tingkat provinsi maupun nasional.
Dispora Kaltim menegaskan akan terus mendorong pelatihan serupa di masa depan, sekaligus memberikan ruang bagi atlet disabilitas untuk berprestasi setara dengan atlet non-disabilitas. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem olahraga yang inklusif dan berkeadilan.
Dengan upaya ini, diharapkan atlet disabilitas di Kaltim tidak hanya memiliki kesempatan yang sama dalam berkompetisi, tetapi juga mendapatkan dukungan penuh untuk mengembangkan potensi mereka. Ke depan, Dispora Kaltim akan mengagendakan lebih banyak program pelatihan, pendampingan, dan pengembangan kapasitas yang menyasar semua kalangan, tanpa terkecuali.[] ADVERTORIAL
Penulis: Rifky Irilika Akbar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan