Dispora Kaltim Gencarkan Pembinaan Atlet Muda

SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) terus memperkuat perannya dalam menyiapkan generasi penerus dunia olahraga daerah. Fokus utama diarahkan pada pembinaan atlet sejak usia sekolah, bukan semata untuk melahirkan juara, melainkan juga membentuk karakter dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal.

Pembinaan atlet pelajar kini dipandang sebagai strategi penting dalam menciptakan kesinambungan prestasi olahraga di Kalimantan Timur. Jalur pendidikan menjadi titik awal untuk menjaring bakat-bakat muda dari tingkat dasar hingga menengah. Melalui pendekatan ini, Dispora berharap proses regenerasi atlet dapat berjalan secara terstruktur dan berkesinambungan.

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Sugiarta, menegaskan bahwa pembinaan tidak hanya terfokus pada kemampuan fisik semata, tetapi juga diarahkan untuk membentuk kepribadian dan kebiasaan hidup positif.

“Fokus kami adalah menjaring potensi yang tumbuh dari bawah. Para pelajar ini nantinya akan kami bimbing untuk bisa bersaing di level yang lebih tinggi, bahkan nasional,” ujar Bagus saat diwawancarai secara resmi di ruang kerjanya, Selasa (01/07/2025).

Salah satu sektor yang menjadi prioritas adalah cabang olahraga bela diri seperti pencak silat dan karate. Kedua cabang ini dinilai memiliki basis komunitas kuat di sekolah dan juga mengandung nilai-nilai luhur yang sejalan dengan pembentukan karakter. Melalui berbagai turnamen pelajar yang diselenggarakan, Dispora melakukan pemetaan potensi sekaligus pembinaan berjenjang kepada atlet-atlet muda yang menunjukkan bakat menonjol.

Namun lebih dari sekadar mencetak atlet, Dispora juga mengupayakan pelestarian budaya melalui pendekatan olahraga. Cabang-cabang tradisional seperti gasing, engrang, dan menyumpit diperkenalkan kembali ke lingkungan sekolah agar generasi muda tak terputus dari akar budaya daerah.

“Olahraga bukan sekadar prestasi, tapi juga bagian dari karakter dan jati diri daerah. Itu sebabnya kami juga dorong pengenalan terhadap olahraga tradisional,” jelasnya.

Program pengenalan ini tak hanya dilakukan melalui penyuluhan, tetapi juga lewat kegiatan langsung yang melibatkan siswa dalam praktik permainan tradisional. Kegiatan ini dinilai mampu menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap identitas lokal sekaligus memperkaya pengalaman siswa di luar ruang kelas.

Menurut Dispora, olahraga berperan sebagai alat edukatif yang efektif dalam membangun kepribadian anak. Nilai kedisiplinan, kerja sama tim, dan semangat pantang menyerah dapat ditanamkan melalui rutinitas latihan maupun pengalaman bertanding. Dengan menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup pelajar, Dispora meyakini proses pembinaan akan berlangsung secara alami dan berkelanjutan.

“Ini tentang membentuk kebiasaan positif. Ketika olahraga sudah menjadi bagian dari gaya hidup, maka prestasi akan tumbuh dengan sendirinya,” tutup Bagus.

Dengan strategi menyeluruh ini, Dispora Kaltim optimistis dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya tangguh secara fisik dan unggul dalam prestasi, tetapi juga memiliki identitas budaya yang kuat serta karakter yang matang untuk membangun masa depan daerah.[] ADVERTORIAL

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com