Dispora Kaltim Ingatkan: Merah Putih Harus Tetap Jadi Kebanggaan

SAMARINDA – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengingatkan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjunjung tinggi kehormatan bendera Merah Putih sebagai simbol kedaulatan bangsa.

Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Rusmulyadi, menegaskan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang menjamin kebebasan berpendapat. Namun, kebebasan tersebut, kata dia, harus diiringi dengan rasa tanggung jawab, termasuk dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah maupun masyarakat. “Jadi begini, pertama, negara kita adalah negara demokrasi. Ada pasal dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang menjamin kebebasan kita untuk berpendapat. Silakan berpendapat sebebas-bebasnya,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (8/8/2025).
“Akan lebih baik lagi kalau saat mengkritik, kita juga memberi solusi. Misalnya, kalau bilang, ‘Pak, ini sampah terlalu banyak,’ ya sertakan juga solusi—apa yang harus dilakukan.”

Ia menekankan bahwa kritik yang konstruktif dapat membantu memperbaiki kondisi bangsa. Sebaliknya, kritik tanpa solusi justru berpotensi menambah masalah baru. “Jangan kita hanya mengkritik tapi malah menambah masalah baru tanpa memberi solusi. Kebebasan berpendapat itu tidak hanya soal kritik, tapi juga bagaimana kita memberi ide untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik ke depan. Silakan mengkritisi, silakan memberi masukan sebebas-bebasnya, karena undang-undang menjamin itu,” jelasnya.

Terkait fenomena pengibaran bendera atau atribut bergambar karakter populer seperti One Piece, Rusmulyadi menilai hal itu sah saja dilakukan dalam konteks hiburan. Namun, ia menegaskan tidak sepatutnya dilakukan dalam momentum peringatan HUT Kemerdekaan.

“Kalau menurut saya, silakan saja mengibarkan bendera One Piece, tapi jangan sampai dilakukan dalam rangka HUT Indonesia yang digencarkan di bulan Agustus,” ujarnya.

Menurutnya, tindakan tersebut berpotensi mencederai makna penghormatan terhadap bendera Merah Putih yang diperjuangkan dengan pengorbanan besar para pahlawan. “Kamu mengaku bangsa Indonesia, tapi kalau tidak menghargai Merah Putih, kenapa kita tidak justru menggaungkan Merah Putih? Pejuang-pejuang kita dulu berjuang untuk mengibarkan bendera ini. Ada yang harus tertembak ketika merobek bagian biru bendera penjajah. Mereka berjuang untuk menjatuhkan itu. Tapi sekarang, bagaimana mungkin kita malah menjatuhkan Merah Putih dengan meninggikan bendera One Piece yang digembar-gemborkan? Jadinya yang terkenal One Piece, bukan Merah Putihnya,” tegasnya.

Rusmulyadi berharap masyarakat dapat memanfaatkan momentum bulan kemerdekaan untuk menunjukkan kebanggaan terhadap tanah air dengan memasang Merah Putih secara benar, proporsional, dan penuh hormat. Ia juga mengajak generasi muda aktif dalam kegiatan positif, seperti lomba, gotong royong, maupun kegiatan sosial yang memperkuat semangat nasionalisme. “Memuliakan Merah Putih bukan hanya kewajiban simbolis, melainkan bentuk penghormatan terhadap sejarah perjuangan bangsa. Dengan menjaga marwah bendera negara, generasi penerus akan semakin memahami arti kemerdekaan yang sesungguhnya,” pungkasnya. []

Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com