Dispora Kaltim Siapkan Atlet Muda Menuju Pra-PON 2027

SAMARINDA – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) menaruh perhatian serius terhadap pembinaan atlet usia muda sebagai bagian dari strategi jangka panjang membangun kekuatan olahraga daerah. Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyampaikan bahwa proses seleksi atlet kelompok umur U-13 dan U-15 bukan semata mencari bakat instan, melainkan bagian dari fondasi pembinaan berjenjang menuju kompetisi nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).

“Jadi tahun depan nanti U-13 itu akan naik ke U-15, dan U-15 nanti pasti akan ikut kejuaraan-kejuaraan yang lebih tinggi, mungkin U-17, umpamanya,” ujar Rasman di GOR Kadrie Oening, Samarinda, Kamis (03/07/2025) sore.

Ia menilai bahwa kesinambungan pembinaan sangat ditentukan oleh konsistensi federasi olahraga dalam menyelenggarakan kompetisi. Dalam konteks ini, PSSI sebagai induk organisasi sepak bola diharapkan dapat menyelenggarakan agenda pertandingan secara rutin dan berjenjang. “Iya, mudah-mudahan PSSI melaksanakan, karena kalau itu dilaksanakan maka tiga tahun yang akan datang anak-anak yang hasil seleksi ini itu akan masuk pasti seleksi untuk tim nasional,” ucapnya.

Rasman menguraikan bahwa proses seleksi ini juga berkaitan erat dengan kesiapan atlet menghadapi ajang seperti Pra-PON 2027. Menurutnya, usia para peserta saat ini masih ideal untuk mengikuti pembinaan intensif menuju usia emas atlet. “Pra-PON 2027, jadi ini kan usianya 15 saat ini ya, 2026 itu sudah usia 16, 2027 usia 17, sudah usia 17 kalau dia memang betul-betul mampu itu akan bersaing dengan atlet-atlet lain,” jelasnya.

Kendati tidak semua atlet langsung menembus level PON, Rasman menekankan pentingnya mempersiapkan mereka agar tetap berada dalam jalur pembinaan yang terstruktur. “Walaupun mungkin belum masuk di level PON, karena kan PON itu maksimal 20 tahun, jadi umpamanya tahun ini usia 15, tahun depan sudah usia 16, 2027 usia 17, 2028 usia 18, itu lagi mata-matanya untuk menuju PON,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa program seleksi sejak usia muda menjadi bagian dari strategi regenerasi yang akan memperkuat struktur olahraga di daerah. “Jadi dengan hasil seleksi seperti ini, insyaallah kita mudah-mudahan PSSI, kabupaten/kota, provinsi bisa konsisten untuk kita laksanakan,” tutur Rasman.

Ia juga menggarisbawahi bahwa kerja sama antara pemerintah daerah dan federasi olahraga merupakan kunci dalam menciptakan lingkungan kompetitif yang mendukung pertumbuhan atlet dari bawah. “Kalau kita konsisten laksanakan seperti ini, maka kita tidak perlu khawatir untuk regenerasi atlet ke depan karena sudah terbentuk dari usia 13, 15, 17, dan seterusnya,” tegasnya.

Rasman berharap sinergi lintas sektor ini dapat terus diperkuat, agar Kalimantan Timur tidak hanya mencetak atlet berbakat, tetapi juga mampu menjaga kesinambungan prestasi hingga ke tingkat nasional.[] ADVERTORIAL

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com