SAMARINDA – Langkah strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menghidupkan kembali Stadion Utama Palaran bukan sekadar demi menyambut ajang olahraga seperti Piala Gubernur Kaltim, tetapi juga merupakan bagian dari upaya jangka panjang membangun ekosistem pembinaan atlet yang berkelanjutan. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim memegang peran kunci dalam proses ini, terutama dalam memastikan kelayakan infrastruktur stadion yang telah lama terbengkalai.
Stadion yang sempat menjadi sorotan nasional saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII tahun 2008 itu kini tengah menjalani tahap pemulihan bertahap. Salah satu titik awal yang telah diselesaikan adalah pemeliharaan rumput lapangan utama. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Stadion Utama Dispora Kaltim, Yudi Haryanto, dalam pernyataannya pada Rabu (02/07/2025).
“Untuk saat ini yang bisa kami sampaikan, di Stadion Utama Palaran, khususnya lapangan sepak bolanya, sudah dilakukan pemeliharaan rumput. Itu sudah selesai dilaksanakan pada akhir tahun 2024,” ujar Yudi.
Meski kondisi rumput telah tertangani, sejumlah persoalan teknis masih membayangi pemanfaatan penuh stadion. Salah satu yang cukup signifikan adalah penurunan struktur lintasan atletik yang berada di bawah lapangan sepak bola. Yudi menjelaskan bahwa hal ini mengharuskan adanya pendekatan pemulihan yang menyeluruh, bukan parsial.
“Kondisi lapangan berada di atas lintasan lari, sementara lintasannya sendiri mengalami penurunan. Stadion ini satu kesatuan—antara lapangan dan lintasan larinya. Jadi kalau mau digunakan, perbaikannya harus menyeluruh,” jelasnya.
Selain itu, persoalan kelistrikan menjadi tantangan tersendiri. Sejak terakhir kali digunakan secara besar-besaran pada PON 2008, jaringan listrik stadion tidak lagi mendapat perawatan optimal.
“Stadion Palaran ini kan dibangun sejak 2003 dan terakhir digunakan besar-besaran saat PON 2008. Sejak itu jaringan listriknya memang tidak lagi terawat. Maka sekarang perlu perbaikan secara teknis,” ungkap Yudi.
Meski begitu, sejumlah komponen utama masih dapat dimanfaatkan. “Lampu sudah ada, rumput juga sudah. Sekarang tinggal persoalan jaringan listrik yang memang perlu dibenahi,” ujarnya.
Dalam mengatasi berbagai kendala teknis tersebut, Dispora Kaltim tengah bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) guna menyiapkan solusi pemeliharaan jangka panjang. Kolaborasi ini tidak hanya menyasar aspek perbaikan fisik, tetapi juga sebagai upaya membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas olahraga yang pernah membanggakan Kalimantan Timur.
“Kami sudah coba berkoordinasi dengan pihak PU untuk mencari solusi bersama terkait pemeliharaan stadion, terutama dari segi teknis,” tutur Yudi.
Dengan revitalisasi yang terarah, Stadion Utama Palaran diharapkan dapat kembali memainkan peran sentral dalam mendukung agenda pembinaan atlet serta menghidupkan atmosfer kompetisi olahraga di tingkat daerah maupun nasional.[] ADVERTORIAL
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Nursiah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan