SAMARINDA – Seiring bertambahnya usia infrastruktur olahraga, perawatan menyeluruh menjadi hal yang tidak terhindarkan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kondisi lapangan Stadion Madya Kadrie Oening Samarinda yang kini memasuki hampir dua dekade usia pemanfaatannya. Kepala Seksi Stadion Madya UPTD Pengelolaan Prasarana dan Sarana Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim), Entje Achmad Zubairy, menilai bahwa sudah saatnya dilakukan evaluasi teknis terhadap media lapangan, terutama fungsi sistem drainase bawah yang menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas lapangan.
“Kalau setahu saya kalau lapangan itu kan, dia bisa menyerap air gitu, kalau misalnya memang untuk menyerap air itu kan berarti, drainase yang di bawah itu kan harus betul,” ujarnya saat ditemui di Kadrie Oening Tower, Kamis (03/07/2025) siang.
Ia mengungkapkan bahwa sejak pertama kali digunakan pada 2008, belum pernah ada pemeliharaan besar yang menyentuh lapisan tanah bagian dalam maupun sistem drainasenya. Zubairy menyebut bahwa hal ini menjadi alasan penting untuk mempertimbangkan pengecekan kelayakan media lapangan, mengingat usia fasilitas yang kian menua.
“Nah, lapangan ini kan mulai 2008 ya, 2008 sampai sekarang ini kan 2025, mungkin akhir, hampir-hampir 20 tahun, sudah, itu kan belum ada yang ibaratnya pemeliharaan sampai harus mengupas itu kan, ini agak banyak, kita harus mengupas itu belum ada, artinya, usianya itu sudah, sudah lumayan, lah,” jelasnya.
Meski demikian, ia tidak serta-merta menyebut lapangan dalam kondisi buruk. Justru menurutnya, kondisi fisik saat ini masih memungkinkan untuk digunakan. Namun, keputusan lebih lanjut tetap memerlukan pengujian menyeluruh dengan melibatkan pihak yang berkompeten.
“Bukan tidak layak, memang harus diuji dulu, medianya ini masih layak apa enggak, gitu, memang harus, perlu uji dulu, mesti di-survei dulu, mesti dipakai konsultan dulu, ini medianya masih layak apa enggak, kalau memang nggak layak baru itu harus diganti,” terangnya.
Terkait potensi genangan air, ia menilai perlu ada analisis untuk mengetahui penyebab pastinya. Bisa jadi, genangan tersebut bukan karena media tanah rusak, melainkan saluran drainase yang tersumbat atau tertutup material.
“Kalau yang tergenang itu karena drainasenya gimana, atau sudah, apakah ada kendala di drainasenya, itu aja, kaitannya sama usia tadi, mungkin drainasenya hari ini ketutup atau ada medianya yang di situ yang sudah rusak atau gimana, kan, kita nggak tahu,” katanya.
Meskipun terdapat beberapa kendala teknis, ia memastikan bahwa lapangan Stadion Madya masih bisa digunakan dan dalam kondisi yang relatif baik. “Tapi kalau untuk yang disana mungkin nggak seberapa tergenang, yang saya tahu ya nggak seberapa tergenang, masih bagus,” tutupnya.
Situasi ini mencerminkan perlunya perhatian khusus terhadap perawatan infrastruktur olahraga yang berusia panjang. Pemeriksaan rutin dan perbaikan teknis menjadi bagian dari langkah preventif agar fasilitas tetap aman dan layak untuk digunakan para atlet dan masyarakat luas di Kalimantan Timur.[] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan