KUTAI KARTANEGARA – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat pencapaian luar biasa dalam perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2024. Melalui pengelolaan profesional terhadap aset fasilitas olahraga, Dispora berhasil meraup pendapatan sebesar lebih dari Rp752 juta, jauh melampaui target semula yang hanya ditetapkan sebesar Rp250 juta.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menyebutkan bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari penerapan strategi pengelolaan yang terukur dan akuntabel, terutama pada dua stadion andalan milik daerah, yaitu Stadion Aji Imbut dan Stadion Rondong Demang.
“Pencapaian ini merupakan hasil dari sistem pengelolaan berbasis transparansi dan selektivitas dalam penyewaan fasilitas. Kami memastikan setiap pemanfaatan aset tetap menjaga kualitas dan memberikan dampak ekonomi positif bagi daerah,” ujar Aji Ali, Kamis (10/04/2025).
Menurutnya, strategi pengelolaan yang diterapkan tidak hanya berorientasi pada pendapatan, tetapi juga mempertimbangkan aspek pembinaan atlet. Dispora Kukar saat ini mengelola sekitar sepuluh venue olahraga, dengan sebagian besar dialokasikan untuk kegiatan pembinaan cabang olahraga (cabor) guna persiapan kompetisi di tingkat provinsi dan nasional.
“Tidak semua venue dapat dikomersialkan. Kami tetap menjaga keseimbangan agar fasilitas ini mendukung proses pembinaan atlet. Karena itu, penjadwalan dan alokasi penggunaan dilakukan secara cermat,” jelasnya.
Beberapa fasilitas yang turut berkontribusi terhadap PAD antara lain lapangan futsal, mini soccer, dan kolam renang Putri Junjung Buyah. Pengelolaan dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat serta agenda kegiatan olahraga yang berlangsung sepanjang tahun.
Hingga Maret 2025, PAD yang telah dihimpun dari sektor ini mencapai Rp129 juta. Dispora menargetkan perolehan sebesar Rp370 juta untuk tahun ini, dengan memperhitungkan peningkatan penggunaan fasilitas dalam agenda olahraga berskala besar yang akan digelar di Kukar.
“Target PAD tahun 2025 kami tetapkan secara realistis. Prioritas utama tetap pada pengembangan olahraga, bukan semata-mata mengejar pendapatan,” tegas Aji Ali.
Capaian PAD pada 2024 menjadi bukti bahwa pengelolaan fasilitas olahraga daerah secara profesional dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan daerah, sekaligus tetap mendukung misi pembinaan dan pengembangan atlet lokal. []
Penulis : Jemi Irlanda Haikal | Penyunting :