SAMARINDA – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat sektor peternakan rakyat agar lebih mandiri dan berdaya saing. Upaya ini tercermin dalam kehadiran Kepala DPKH Kaltim, Fahmi Himawan, pada kegiatan Halal Bihalal yang dirangkai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Pengurus Lembaga Pengembangan Pertanian Wilayah Nahdlatul Ulama (LPP PWNU) Kaltim dan PT Surya Hutani Jaya.
Penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Jalan Lempake Tepian, Kelurahan Gunung Lingai, Samarinda, Jumat (02/05/2025) itu menjadi langkah penting dalam menciptakan ekosistem peternakan kambing dan domba yang berkelanjutan. MoU tersebut mencakup penyediaan pupuk kompos sebagai elemen strategis dalam sistem pertanian-peternakan terpadu.
Fahmi menegaskan, langkah ini bukan sekadar program seremonial, melainkan wujud komitmen pemerintah dalam mendorong peternakan yang ramah lingkungan, produktif, dan berbasis potensi lokal. “Kami melihat kerja sama ini punya dampak jangka panjang dalam menciptakan peternakan rakyat yang mandiri, ramah lingkungan, dan berbasis sumber daya lokal,” ujar Fahmi.
Menurutnya, pupuk kompos yang akan dihasilkan dari kolaborasi tersebut memiliki fungsi ganda: meningkatkan kualitas pakan ternak sekaligus mendukung upaya pengelolaan lingkungan. Melalui integrasi peternakan dan pertanian, pemerintah berharap muncul model usaha rakyat yang lebih kuat.
Dalam kesempatan itu, Fahmi juga menyampaikan bahwa DPKH Kaltim hadir bersama jajaran sekretariat bukan sekadar untuk menghadiri kegiatan formal, melainkan sebagai bukti keseriusan memperkuat sinergi lintas sektor. “Kehadiran kami bukan sekadar simbolis, tetapi menjadi langkah nyata mempererat sinergi lintas sektor antara pemerintah, lembaga masyarakat, dan dunia usaha dalam mengembangkan peternakan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia menambahkan, penguatan ekosistem peternakan merupakan salah satu strategi daerah untuk menekan ketergantungan impor daging ruminansia, sehingga ketahanan pangan di bidang protein hewani bisa lebih terjaga. []
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah | ADV Diskominfo Kaltim