KUTAI KARTANEGARA – Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan dasar di tingkat desa dan kelurahan. Meski menghadapi tantangan anggaran, program pelatihan dan pembinaan kader posyandu tetap berjalan di tahun 2025.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, S.Sos., M.Si, menegaskan bahwa pihaknya tetap mengutamakan peningkatan kapasitas kader posyandu, meski harus menyesuaikan jumlah peserta dengan kebijakan efisiensi belanja negara yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. “Awalnya, kita ingin melibatkan dua kader per posyandu dalam pelatihan. Tapi dengan efisiensi anggaran, kita sesuaikan menjadi satu orang dulu. Yang penting, kualitas pembinaan tetap terjaga,” ujarnya, Kamis (08/05/2025) yang lalu.
Program ini menargetkan 700 kader posyandu dari total 1.500 kader yang tersebar di Kukar. Sejak 2023, setiap posyandu sudah memiliki minimal tiga kader yang dibina, dan tahun ini program pelatihan tetap dilanjutkan demi memastikan bahwa posyandu terus berperan sebagai garda terdepan layanan kesehatan.
Pelatihan ini menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas pelayanan di desa-desa. Kader yang terlatih memiliki peran vital dalam pemantauan tumbuh kembang anak, pendampingan ibu hamil, serta edukasi gizi dan kesehatan bagi masyarakat.
Meskipun langkah ini dilakukan secara bertahap akibat keterbatasan anggaran, DPMD Kukar tetap bertekad menjaga posyandu sebagai ujung tombak layanan kesehatan desa. “Kami memahami tantangan ini, tetapi pelayanan kesehatan dasar tidak boleh terhenti. Pembinaan akan terus berjalan agar posyandu tetap mampu memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tutup Arianto. (ADVERTORIAL)
Admin03