SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana membangun pasar induk di Kilometer 5, Graha Indah, Balikpapan Utara. Proyek ini dirancang menjadi pusat distribusi pangan sekaligus solusi mengurai kemacetan akibat aktivitas bongkar muat yang selama ini masih terpusat di dalam kota. Saat ini, proyek pasar induk masih berada dalam tahap penyusunan master plan dan proses lelang Detail Engineering Design (DED).
Rencana tersebut mendapat tanggapan dari Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Sabaruddin Panrecalle. Ia memberikan apresiasi terhadap inisiatif pembangunan pasar induk, namun sekaligus menyoroti pertanyaan mengenai sumber pendanaan proyek tersebut.
“Saya pikir itu langkah strategis dan maju untuk kami apresiasi, pertanyaannya anggaran itu apakah dianggarkan Balikpapan sendiri atau mengharapkan dana bantuan keuangan, itu yang perlu kita perjelas,” ujar Sabaruddin saat ditemui awak media di Samarinda, Sabtu (06/09/2025).
Menurut Sabaruddin, wacana pembangunan pasar induk merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan efektivitas distribusi pangan sekaligus mengurangi kemacetan di pusat kota. Ia menambahkan, kesediaan DPRD Kaltim untuk memberikan Bantuan Keuangan (Benkeu) bagi proyek ini tergantung pada komunikasi dan koordinasi antara pihak kota dan provinsi.
“Semangatnya ada, programnya ada, dan dananya itu kalau memang dari teman-teman Balikpapan, kami mengapresiasi. Tapi kalau mengharapkan dana Benkeu dari provinsi harus kita duduk bersama-sama,” kata Sabaruddin, yang mewakili Dapil Balikpapan.
Lebih lanjut, Sabaruddin berharap seluruh anggota DPRD Kaltim yang berasal dari Balikpapan dapat secara kolektif mengusulkan dan mendukung pendanaan pembangunan pasar induk, yang dianggap sebagai infrastruktur dasar dalam mendorong roda perekonomian. “Kami harapkan 10 teman-teman dari dapil Kota Balikpapan dapat bersama-sama mengusulkan dan menganggarkan sebagai kepentingan mendasar bagi Balikpapan, karena menjadi pintu gerbang Kaltim perlu kita perjuangkan bersama-sama,” tuturnya.
Pembangunan pasar induk ini juga diharapkan mampu mengalihkan aktivitas bongkar muat pangan yang saat ini masih dilakukan di Pasar Pandansari, sehingga kendaraan besar tidak perlu memasuki pusat kota dan menambah kepadatan lalu lintas. Rencana pasar induk yang berada di kawasan Kilometer 5 juga mencakup fasilitas pergudangan untuk menyimpan komoditas pangan strategis, yang akan meningkatkan efisiensi distribusi serta mendukung ketahanan pangan di Balikpapan dan sekitarnya.
Dengan keberadaan pasar induk, pemerintah berharap tercipta sistem distribusi pangan yang lebih teratur, aman, dan tidak menimbulkan kemacetan di kawasan perkotaan. Selain itu, proyek ini diharapkan menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat posisi Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur.
Sabaruddin menegaskan, koordinasi antara pemerintah kota dan provinsi menjadi kunci agar proyek ini dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu, dan sesuai perencanaan. Ia menekankan, dukungan bersama seluruh pihak terkait, baik legislatif maupun eksekutif, diperlukan untuk mewujudkan pasar induk sebagai solusi jangka panjang bagi distribusi pangan dan mobilitas kota. [] ADVERTORIAL
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan